Mohon tunggu...
Yudhie Andriyana
Yudhie Andriyana Mohon Tunggu... -

A lecturer at Statistics Department, Padjadjaran University.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Telpon dari JKW Menjelang H-1 Pengumuman Menteri

29 Oktober 2014   02:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sambil menunggu kantuk tiba, iseng-iseng membaca-baca lagi berita calon kuat menteri di pemerintahan baru JKW-JK. Tidak tau tertidur jam berapa, tiba-tiba sekitar jam 1 pagi HP berbunyi. Setengah ngantuk saya lihat sang penelpon ternyata JKW. Dug! Hati berdegup kencang, jangan-jangan….

JKW: Selamat malam pak…

Sy: Oh eh ... i…iya, selamat malam Pak…(setengah sadar hati dagdigdug)

JKW: Mohon maaf menganggu tengah malem, karena ini mendesak harus disampaikan besok Pak!

Sy: Oh iya…ngga apa2, ada yang bisa saya bantu Pak? (Pakai nada sesopan mungkin)

JKW: Apa bapak tidak keberatan untuk membantu saya atau tepatnya kami untuk…

Sy: Oh siap..siap Pak, ga masalah sama sekali! (Langsung memotong karena hati berbunga-bunga, gelar menteri akan segera menempel nih)

JKW: Oh gitu ya, terima kasih kalau begitu Pak, kebetulan ini ada posisi yang sepertinya hanya Bapak yang mampu mengembannya.

Sy: Siap Pak! Apapun posisinya, saya selalu siap untuk berkarya! (Bunga-bunga makin merekah nih)

JKW: Baik Pak, kalau begitu besok datang ya…

Sy: OK Pak, saya harus berada di Istana tepatnya jam berapa ya?

JKW: Istana?

Sy: Iya Pak, Istana..atau mungkin ada tempat laen?

JKW: Oh mungkin yang Bapak maksud Astana ya, iya Pak kita kumpul langsung di Astana Anyar saja.

Sy: Mmm...maksud bapak di daerah TPU Astana Anyar gitu?? (Asli bingung, ngapain juga ngumumin sususan kabinet di pekuburan atau karena rakyat dianalogikan seperti mayat idup?)

JKW: Iya, Astana Anyar yang itu. Rencana mau ada perluasan dan pengurugan. Kasian Pak yang dikubur sampe tumpang tindih gitu, takut berantem ntar berebut lahan di dalem. Nah kepanitian pengurugannya kekurangan orang.  Bapak sepertinya yang paling cocok untuk memegang bagian koordinator  donaturnya. Besok pagi harus sudah beres proposalnya karena akan diserahkan ke kantor desa. Makanya  ini juga sampai bergadang Pak.

Sy: Wuaduh?? Maaf, ini pak JKW kan?…hmmm…JKW mana ya?

JKW: Oh saya Jajang Pak, Jajang Khoirun Winarya. Emang Bapak kira saya siapa??

Sy: Ooohh Pak Jajang ya, saya kira mmhh …ini…mmhh..itu…Jujun Khoidir Wahyudi teman saya yang satunya (nutupin rasa malu takut ketahuan GR-nya). Maaf pak saya pake inisial nama yang sama di HP.  Ok deh Pak, nanti saya kabari lagi ya kesiapannya. (Asem nih malem-malem, lagian baru kepikiran juga kalau saya tidak punya  no telpon Pak Jokowi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun