Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 35

31 Januari 2016   07:22 Diperbarui: 11 Februari 2016   06:11 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya, The Wedding #Part 34

"Ada apa, Nicky?" tanya Mela, Nicky masih diam terpaku menatap foto istrinya meski ia mendengar pertanyaan Mela. Ia benar-benar merasa ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya,

"Nicky, aku mendengar tentang keberadaan Liana di sebuah warung kopi. Tapi karena belum yakin jadi kami ingin memastikan dulu, saat ini Daren sedang pergi kesana!" seru Mela, Nicky menolehnya perlahan tanpa suara.

Melihat tanggapan Nicky yang hanya seperti itu Mela bisa membaca kalau Nicky pernah bertemu dengan Liana, "Nicky!" suaranya pelan, "jika saat ini kau merasa ada sesuatu yang meresahkan hatimu, ada baiknya....kau pergi menemuinya. Siapa tahu saat ini Liana sedang membutuhkanmu!" sarannya.

Nicky malah memalingkan muka dan menaruh frame itu di meja, membuat Mela terkejut. Wanita itu tahu bossnya tidak akan beranjak dari kursinya, "maaf, jika aku ikut campur. Aku tidak bermaksud begitu. Tapi biasanya.....firasat yang kita rasakan terhadap orang yang kita cintai itu cukup kuat!" tukasnya, "aku tahu kau mencintainya, Nicky. Kau tidak bisa terus bersembunyi di balik egomu!" karena Nicky masih diam, maka Mela menaruh map di tangannya ke meja.

"Mungkin kau butuh waktu untuk berfikir!" katanya lalu beranjak keluar, sesampainya menembus pintu ia segera memungut hpnya dan menghubungi Daren. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendengar suara suaminya,

"Hai honey, you've got something?"

"Macet!"

Sementara Mela berbicara di telepon dengan Daren, Nicky masih bimbang dengan firasatnya sendiri dan juga saran Mela. Lalu Ivana terus mengikuti mobil yang membawa Liana. Karena di halau oleh kemacetan ia harus menghafal nomor polisi mobil itu agar mudah menemukannya kembali, dan berhasil. Ketika mereka memasuki jalanan yang mulai lengang ia semakin menjaga jarak agar tak ketahuan, tapi beruntungnya ada beberapa mobil yang berada tak jauh dari mereka dan juga kendaraan bermotor yang cukup membantu. Hingga memasuki sebuah kompleks, jalanan benar mulai sepi, ia semakin memperlambat laju mobilnya. Tapi karena takut di curigai maka ia justru mempercepat hingga mendahului mobil fortuner itu, ia akan memantau melalui spionnya. Lalu mobil itu berbelok, ia terpaksa harus berhenti. Memundurkan mobilnya dan memarkir di dekat belokan.

Ia pun turun dari mobil dan mengendap, masih terlihat mobil itu sedang memasuki sebuah rumah. Setiap rumah di kawasan cukup berjarak, rumahnya besar-besar, pasti kalau berteriak juga tak terlalu terdengar jika sedang berada di dalam rumah. Ivana mencoba mendekat.

Tapi ia tak berani masuk, karena jika ketahuan pasti dirinya juga akan ikut di tangkap, ia cukup tahu nomor rumahnya lalu pergi. Setelah itu....pikirkan nanti, setelah mencacat nomor rumah dan alamatnya di hp ia segera kembali ke mobilnya dan tancap gas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun