Â
Sebelumnya, The Wedding #Part 31
Â
Kedua insan itu masih saling terpaku, mematri tatapan pada apa yang ada di hadapan mereka. Masih ragu apakah saat ini nyata, Liana sedikit menelengkan kepalanya ke samping kiri untuk memastikan apakah benar Nicky yang ada di depannya.
Nicky diam menatapnya dengan tajam, sorot mata yang selama ini begitu di rindui oleh Liana. Sesaat Liana merasakan sorot itu masih sama, tajam tapi teduh. Sebelum berubah di detik berikutnya, pria di hadapannya kini menghujaminya dengan sorot mata yang menusuk hingga ke ulu hati. Lebih tajam dari yang terakhir ia ingat.
Nicky memindahkan pandangannya lebih dulu dari mata Liana menerobos masuk ke dalam ruangan di belakang wanita itu.
Karena mata Nicky sudah beralih, maka kesadarannya pun mulai pulih. Ini memang nyata, bukan khayalan!
"Tak mau mempersilahkanku masuk?" desis Nicky, mata Liana sedikit melebar. Tercengang. Pria itu ingin dirinya mengundangnya masuk ke dalam rumah.
"Ini sudah larut, tidak enak dengan warga!" sahutnya sedikit terbata, Nicky menyunggingkan senyum. Senyum yang pernah Liana kenal, sebuah senyum sinis.
"Bukankah kita masih menikah, kenapa kau lebih kuatir dengan kedatangan suamimu dari pada pria lain?" serunya, itu seperti sebuah sindiran. Liana kembali melebarkan mata.
Tanpa menunggu di persilahkan Nicky melangkah melewati wanita itu yang masih terpaku di pintu, ia berdiri membelakangi Liana, mengamati setiap sudut ruangan itu, "jadi selama ini kau tinggal di sini?"