Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 11

28 Agustus 2015   12:32 Diperbarui: 10 September 2015   11:05 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sebelumnya, The Wedding #Part 10

 

Begitu tangan Liana bersentuhan dengan pak Candra, sebuah bayangan langsung menderanya. Bayangan tentang seorang anak kecil yang sedang tertawa, anak kecil yang menangis sambil minta ampun, menyebut nama Romonya. Anak kecil itu jelas terlihat sebagai dirinya, suara-suaranya yang merengek pada sang Eyang.

Seketika Liana menarik tangannya kembali secara kasar, membuat tiga orang yang sedang bersamanya itu terkejut dan terheran. Nafasnya mulai memburu, dan yang paling panik adalah Nicky,

"Liana, ada apa?"

Liana tak menyahut, ia seolah tak mendengar suara suaminya, bayangan itu muncul lagi, nampak begitu jelas di mata dan benaknya. Perlahan ia merasakan kepalanya di dera rasa sakit yang menghujam, ia pun memegang kepalanya seraya meraung, membuat Nicky semakin panik melihatnya.

"Aaargh...., argh....., aaarghhhh.....!" jeritnya, Nicky memegang bahu istrinya, "Liana, kau kenapa?" cemasnya, Liana masih saja meraung seraya memegang kepalanya yang serasa di pukul-pukul dengan palu dengan keras.

Sementara Candra dan Hesty menjadi bingung, apalagi Nicholas Harris memanggil istrinya dengan nama Liana, sebuah nama yang cukup tidak asing bagi mereka.

Perlahan Liana melepas salah satu tangannya dari kepalanya, ia mengangkat matanya kepada pria paruh baya di depannya, dan tiba-tiba saja kepalanya tersentak ke belakang dengan lemas. Nicky langsung menangkap tubuh istrinya yang tak sadarkan diri, "Liana, Liana!" panggilnya, "ya Tuhan!" paniknya, ia tak bisa berfikir lagi selain membawa tubuh istrinya segera keluar dari tempat itu tanpa memperdulikan apapun lagi.

"Kang Mas, apakah tadi pak Nicky menyebut istrinya dengan nama Liana?" tanya Hesty, "ya, sepertinya begitu Nyimas!" sahutnya. Ia juga merasakan hal yang aneh saat menjabat tangan wanita itu, apalagi saat bertatapan.

Sesekali Nicky menoleh istrinya yang berada di sampingnya yang juga masih tak sadarkan diri, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan rambu. Ia sangat panik dan ketakutan, takut terjadi sesuatu pada istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun