Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Disappear

21 September 2016   15:14 Diperbarui: 21 September 2016   15:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hdwallpaperszoo.wordress.com

Dengan lesu kuluncurkan tubuhku dari ranjang, mataku masih setengah merem saat berjalan menuju pintu keluar. Jadi seperti tidur jalan saja! Lagipula untuk apa dini hari buta seperti ini Ferdy harus menggangguku? Apa dia tidak punya kerjaan? Atau..., tidak punya jam tidur sehingga masih keleyapan! Ok, aku tahu seperti apa pekerjaannya, tapi bukan berarti harus mengganggu jam istirahatku juga kan?

Kubuka pintu sambil menggaruk kepalaku, wajahnya langsung muncul di depanku, "ada apa, kau tahu jam berapa ini...aaaahhhhkkkk," kubiarkan diriku menguap di depannya. Tak peduli seperti apa tampangku, aku juga tidak lupa menggaruk leherku. Lalu aku kembali berjalan masuk lebih dulu, dia mengikuti setelah menutup pintuku.

Kutenggelamkan diriku ke dapur, mencuci muka di wastafel. Mengelap wajahku dengan tisu lalu menenggak air putih, kulirik jam di dinding di ruang tengah yang tentu terlihat dari dapurku yang tak terlalu luas,

3.20

kubalikkan tubuhku, dia sudah duduk di meja makan. Lalu kuhampiri dan ikut duduk, "ada apa, apa kau tak bisa menunggu sampai besok?"

"Tanggung, lagipula kau butuh informasi ini sebelum ada jurnalis lain yang mengetahuinya!"

Kupicingkan sebelah mataku, "informasi apa?" dia malah menatapku dalam. Mungkin karena ini pertama kalinya menatapku dalam keadaan berantakan seperti ini. Dia meletakkan kedua tangannya diatas meja,

"Dua jam yang lalu, Cindy Prastika baru saja menghilang dari rumahnya,"

"Kutebak, dia baru merayakan ulangtahun ke - 17 nya,"

"Bukan itu point pentingnya," potongnya membuat mataku sedikit melebar, "dia dan juga para gadis yang menghilang selama ini, menderita MPD,"

"MPD?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun