"Ya, Nancy itu keponakan om. Papanya Nancy, mas Hardi, adalah kakak om!"
"Maksud om...Hardi Subrata?"
"Ya, kamu...sudah pernah dengar ya tentang mas Hardi?" tanya Edwan. Sonia tak menjawab, "pasti...yang tidak baik ya?" lanjut Edwan.
Sonia masih diam. Dan Edwan mengerti saat ini fokus mereka bukan untuk membicarakan kakaknya.
"Begini Sonia, bukannya om membela Rocky. Tapi sejak kecil Rocky memang hanya menganggap Nancy sebagai adiknya, om pikir mungkin setelah dewasa hal itu bisa berubah. Tapi tidak, Rocky sudah berusaha untuk mencintai Nancy seperti seharusnya, tapi rasanya itu tidak berhasil. Selama ini..., Rocky melakukan semua hal yang di inginkan oleh kedua orangtuanya, termasuk masuk dunia bisnis yang sebenarnya tak ia sukai. Ia harus mengubur impiannya untuk menjadi seorang musisi. Dan ia harus bertunangan dengan gadis yang tak mungkin memasuki hatinya. Om tahu, bagaimana rasanya bertunangan dengan orang yang tak kita cintai, sementara kita tidak bisa memiliki gadis yang kita cintai!" jelasnya.
Kini raut Edwan yang menjadi murung, sepertinya pria itu memiliki masalalu yang menyakitkan tentang cinta. Sonia menyeka airmatanya. Dan kembali menatap Edwan.
"Om..., pernah mengalami itu!"
Edwan tersenyum kecut, "hanya pengalaman kecil, tidak usah di bahas!" dalihnya, "tapi bagaimana kalau aku ingin tahu, mungkin om mau cerita?" pintanya. Edwan menatap mata Sonia, ekspresi gadis itu sudah tak sesedih beberapa saat tadi. Mungkin jika ia menceritakan srdikit masalalunya, itu bisa membuat Sonia sedikit melupakan masalahnya dengan Rocky. Atau justru..., bisa meredam amarahnya.
"Om memang pernah bertunangan dengan seseorang yang tak om cintai, sementara..., gadis yang om cintai..., hanya menganggap om sebagai teman dan memilih pria lain. Om sudah berusaha menepikan perasaan om terhadapnya, tapi tidak bisa. Sampai saat ini, om masih tidak..., membuang perasaan itu!"
Sonia tertegun di buatnya. Pria di depannya menceritakan itu dengan perasaannya. Ia bahkan sampai bisa merasakan cinta yang begitu besar yang di miliki Edwan terhadap wanita itu.
"Lalu, bagaimana dengan tunangan om. Apakah kalian menikah?"