"Lepaskan tanganmu darinya Anthony, dia bukan lawanmu!"
Baik Anthony maupun Liana menoleh, Anthony segera melepaskan Liana lalu berdiri, "sepertinya aku memang harus membunuhmu lebih dulu!" katanya lalu menyerang Nicky. Sementara di luarpun terjadi perkelahian, beberapa warga yang kebetulan berada di rumah mengintip dan malah ada yang menonton.
Tenaga Anthony rupanya tak sebanding dengan Nicky yang sedang di kuasai amarah, pria itu berhasil di hantam bertubi-tubi bahkan di banting ke tembok, ke lemari hingga kepalanya berdarah, lalu tersungkur tak sadarkan diri. Entah masih hidup atau tidak, Nicky tak peduli. Ia langsung menghampiri Liana yang berdiri menyaksikannya bertarung dengan panik, Nicky langsung menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya yang besar, "kau tidak apa-apa kan?" cemasnya lalu mengamati wajah dan tubuh wanita itu untuk memastikannya baik-baik saja. Liana haya diam dengan linangan airmata, ia bisa merasakan kecemasan Nicky.
"Maafkan aku!" ucap Nicky merengkuhnya ke dalam dekapannya, memeluknya erat seolah takut kehilangan. Liana benar-benar bisa merasakan kehangatan cinta Nicky melalui pelukan itu, bahkan ia juga merasakan kecupan lembut bibir Nicky di rambutnya hingga menembus lehernya untuk beberapa detik. Tapi benarkah Nicky setakut itu kehilangan dirinya? Liana memejamkan mata untuk meresapi perasaan itu. Jika itu memang benar, ia ingin selamanya seperti itu, berada dalam pelukan Nicky.
Anthony membuka matanya, kepalanya terasa pening karena terbentur lemari. Ia berusaha bangkit duduk, mengerjap beberapa kali, lalu menggeleng, ia malah menemukan Liana sedang berpelukan dengan Nicky. Darahnya masih saja mendidih rupanya, ia celingukan hingga menemukan sebilah pisau di lantai yang masih ternoda oleh darah Rizal ketika merobek lehernya. Iapun segera bangkit memungut pisau itu lalu berjalan cepat ke arah keduanya.
"Akh!"
Liana membuka matanya seketika saat ia mendengar suara tertahan itu, matanya langsung menemukan wajah Anthony di belakang Nicky.
---Bersambung.....---
Â
• T.B.W.O.A Trilogi ~ The Wedding (second novel)
Â