Liana terperanjat, iya Rizal, kenapa ia sampai lupa? "Rizal, ya Tuhan...., kenapa aku tak ingat. Rizal membawaku berlari saat itu, tapi selebihnya aku tidak ingat yang lebih lanjut tentang dia, tapi...mungkin...dia tahu semuanya.... Aku harus bertanya padanya!" kata Liana berdiri, Nicky segera meraih lengannya, membuatnya harus memotong langkah.
"Ini sudah larut, besok saja!" cegahnya, "tapi aku sangat penasaran, Nicky!" paksanya. "kau pikir aku tidak?" Nicky melompat dari ranjang. Berdiri di hadapannya sekarang, ia melihat Liana yang penuh dengan semangat telah kembali. Dan jujur, itu membuatnya senang, ia sangat merindukan Liana yang seperti itu, Liana yang sama yang seperti pertama mereka bertemu. Meski saat itu penampilannya seperti preman pasar.
Perlahan Nicky merabakan tangannya di pipi istrinya, membuat Liana merinding seketika karena sentuhan itu mengandung makna lain. Nicky menyunggingkan seulas senyum di bibirnya secara berdesis, "sepertinya aku sudah menemukan Lianaku yang dulu!" katanya lirih, "dan dia....memang seorang lady!" tambahnya dengan nafas yang menghangat menerpa wajah Liana, membuat tubuhnya menegang seketika. Tanpa bisa menghindar mulut suaminya sudah menghujam lembut di atas mulutnya. Liana melotot seketika.
* * * * *
• T.B.W.O.A ~ The Wedding (second novel)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H