Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Janji sang Psicopat

2 Oktober 2014   18:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:39 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tapi saya tidak pantas menjadi hamba Allah, saya-terlalu-kotor!"


Aku mengambil kotak di sakuku dan menyodorkannya pada Fitri.


"Dik Fitri..., ada hadiah kecil buat dik Fitri. Ini saya beli....dengan-uang-hal-lal. Semoga dik Fitri mau menerima!" ku katakan hal itu dengan airmata. "Rencananya sa-ya akan menye-rahkan di-ri ke -polisi setelah memenuhi janji datang ke sini, seperti permintaan saya dulu. Dan saya akan menerima jika dik Fitri-membenci saya!"


Kulihat airmatanya semakin deras. Kulihat juga dia memungut kotak itu dan membukanya, terlihat airmatanya mengalir lagi.

"Maafkan saya dik-Fitri. Saya bu-kan pria yang baik buat dik Fitri, maafkan saya!"

"Saya-sudah, memaafkan bang Fajar!" desisnya.


"Bolehkan saya katakan sesu-atu pada dik Fitri?" tanyaku.


Gadis itu mengangguk pelan.

"Saya-men-cintai-dik Fitri. Saya min-ta dik Fitri lu-pakan saya, ka-rena-saya bu-kan orang yang pan-tas untuk di kenang!"


Fitri menggeleng lagi dengan airmata. Ku rasakan bibirku mengucap kalimat syahadat, dan aku menghembuskan nafas terakhirku dengan seketika. Tak ada rasa sakit, tak ada beban tapi aku seperti mendengar suara Fitri yang mengatakan bahwa dia mencintaiku!


**********

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun