Orang itu meletakkan sebuah kunci dan dokumen di depan Daren.
"Itu sebuah kunci rumah dan sertifikat sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Kau bisa memilikinya asalkan....., kau bersedia resign dari Harris Group!"
Daren melotot.
"Kupikir kau memiliki hasrat untuk bisa memiliki sebuah perusahaan sendiri!"
"Maaf Tn. Siapapun namamu, aku tidak tertarik dengan tawaranmu. Kau salah menilaiku, simpan saja untuk dirimu sendiri. Sepertinya kau lebih membutuhkannya daripada aku!"
"Kau sombong sekali!"
"Sombong, aku bukan sombong. Aku bergabung dengan Harris Group bukan krena aku ingin menjadi penguasa ataupun bos. Aku mencintai pekerjaanku, itu saja!" sahutnya dengan tenang.
"Pikirkanlah sebelum kau menyesal!"
"Sudah ku pikirkan, dan kau tidak akan bisa mengubah pendirianku." tegasnya."Apa kau punya hubungan dengan Indi Group? Karena sepertinya mereka ingin sekali Harris Group hancur, kau orang suruhan mereka?"
"Aku mengenal banyak perusahaan dan para pemimpinnya. Termasuk anak ingusan yang memimpin Indi Group. Tapi aku yakin dia tidak punya nyali untuk melakukan apa yang aku lakukan saat ini!"
"Lalu siapa kau?"