Daren berhenti dan menoleh.
"Ya!"
"Apakah anda melihat Nona Liana atau....tn. Muda Nicky?"
"Oh....mereka. Ku rasa mereka sedang ngobrol serius di taman belakang!"
"Terima kasih!" seru Jaya lalu menyingkir.
Ia berjalan ke belakang, celingukan mencari keduanya. Ia berjalan ke taman, harus melewati kolam renang dulu, ada beberapa pohon palma sebelum sampai ke kebun bunga. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat apa yang ada di pemandangannya. Kedua orang yang di carinya sedang berdansa di antara bunga-bunga dan kupu-kupu. Mata mereka tak lepas satu sama lain, saling memandang dengan intim. Seperti ada sesuatu yang mulia mengikat mereka. Jaya tersenyum melihatnya.
Sebenarnya ia tak ingin mengganggu tapi hal ini juga penting. Ia pun melangkah mendekat, tepat saat Nicky mendekatkan wajahnya ke arah Liana.
"He'em!" serunya.
Keduanya yang sudah hampir sampai menyatu langsung melonjak dan saling melepaskan diri. Menoleh ke arah Jaya dengan sikap kikuk.
"Maaf, mengganggu. Tapi....tn. Besar menunggu anda Nona!" serunya.
"Kakek?" desis Liana.
**********
Trilogi Sayap - sayap Patah sang Bidadari ~ Inheritance ( first novel )
Tayang setiap dua kali seminggu, Senin dan Kamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H