Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kau dan Kenanganmu #Bab 9

3 Januari 2015   18:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


"Dia berubah haluan dari cita-citanya menjadi arsitek, kau tahu kenapa? Untukmu, jika dirinya berada di jalur yang sama ia pikir itu akan lebih mudah untuk kembali bersamamu!" jelas Arjuna. "saat tahu dimana kau bekerja dan kebetulan aku akan menjadi bosmu. Aku menawarinya untuk meminjam jabatanku di sana, tentunya kau tahu sebagai anak tunggal Dimas akan meneruskan bisnis keluarganya. Aku tahu apa yang di lakukan om Mahardika terhadapmu dulu, beliau tak sempat minta maaf padamu karena sekarang beliau sudah meninggal. Dia memberitahukan semua perbuatan pada Dimas di hari terakhirnya menghela nafas. Dia menyesali perbuatannya setelah tahu apa akibat dari perbuatannya."


Airin menatapnya, matanya sembab dengan cerita Arjuna.


"Aku tahu bagaimana usaha Dimas mencarimu, aku tahu bagaimana hampir tiap hari dia menceritakanmu padaku. Dia bisa saja memilih wanita yang mengejarnya di Sidney, tapi ternyata cintanya padamu begitu kuat dan besar. Dia ingin membuat dirinya pantas bersamamu, dia ingin....kau satu-satunya yang ada dalam hidupnya. Jika kau ingin menyalahkan seseorang karena identitas palsunya selama ini, harusnya kau menyalahkan aku. Karena pertukaran tempat kami adalah ideku, dan menurutku.....mengingat kesendirianmu selama ini, bukankah kau juga masih mencintainya. Mencintai orang yang sama, selama dia menjadi Arjuna....dia tetap menunjukan siapa dirinya kan. Tetap menjadi Randi yang kau kenal. Lalu apa masalahnya?"


Airin terdiam.


"Sore ini Dimas akan terbang ke Sidney, jika kau ingin mengubah pikiranmu ku rasa belum terlambat. Dan....!"


Arjuna meletakan sebuah kertas di atas meja. Alamat Dimas di Sidney.


"Mungkin itu akan berguna!" katanya lalu beranjak.


Setelah pria itu pergi, baru airmata Airin mengalir deras.


*****


Bandara Soekarno - Hatta.


Dimas bangkit dari bangku, ia menoleh ke belakang untuk beberapa saat sebelum memasuki gate. Berharap akan ada yang muncul di sana. Tapi yang ia harapkan sama sekali tak nampak, mungkin memang harus berakhir seperti ini. Jika ia tak bisa bersamanya, biarlah kenangan mereka menemaninya menjalani hari. Mungkin suatu hari Airin akan menemukan pria yang jauh lebih baik darinya, pria yang bisa membuatnya bahagia. Dan ia akan ikut tersenyum dengan kebahagiaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun