"Sebenarnya aku ingin minta bantuanmu."
"Apa yang bisa kubantu?"
"Mungkin kamu sudah mendengar kalau fakultas kami mengadakan lomba fashion show. Tapi tidak akan ada kegiatan seperti berjalan di atas catwalk, hanya ada sesi foto dan model kami harus memakai kostum itu selama tiga hari event, itupun kalau kostum kami masuk ke babak final."
"Ya, aku mendengar tentang itu. Lalu?"
"Maukah kamu menjadi modelku?"
Joonki menjatuhkan handuknya. Memang sih Dongsun tidak jelek, dia malah tampan. Tapi ada apa ini tiba-tiba, mengapa dia mendapat tawaran dari gadis designer yang tidak dikenalnya ini?
"Oh, tapi aku... aku sebenarnya kurang percaya diri," tolak Dongsun halus, "bagaimana menurutmu teman-temanku ini? Heo Chungdae misalnya."
"Tidak Dongsun, aku tidak minat menjadi model juga di kampus."
"Hmm sebenarnya aku benar-benar ingin kamu yang menjadi modelku. Aku memang belum tau ukuran tubuhmu tapi aku membuat perkiraan."
Gadis itu meletakkan buku yang dipeluknya, tas selempangnya dan shopping bag yang dipegangnya ke tempat kosong di samping Joonki. Lalu dari shopping bag itu dikeluarkannya kemeja lengan panjang berwarna coklat dengan motif kain bergaris vertical.
"Bagaimana kalau kita bertaruh, kalau kamu cocok memakai ini, kamu harus menjadi modelku?"