Rasanya yang kulakukan dengan miss Baek sekarang seperti kencan. Kami sama-sama minum minuman favorit kami, dan kami membaca buku bersama. Di saat ini, aku berharap aku legal untuk mendampinginya. Miss Baek sungguh tipe idealku. Ceria, cerdas, dan dia bisa menunjukkan sisi keibuannya ketika diperlukan, tapi di sisi lain dia berperilaku seperti anak remaja, terkadang aku salah menyangka dia adalah temanku. Sebuah paket komplit yang tidak bisa kutemukan dimanapun. Ah, aku mendadak punya ide. Aku mengambil ponselku. Aku harus mengabadikan saat ini. Kudekatkan perlahan wajahku ke pipinya dan kukecup lembut.
"DONGHYUN!"
Miss Baek menoleh dan aku memotret sekali lagi. Aku suka wangi parfumnya hari ini yang berbau vanilla.
"Apa yang kau lakukan?"
"I'm sorry miss. I just can't control myself. You look really cute."
Aku tertawa saat dia mematung dan pipinya bersemu merah.
"See? You look cute," kutunjukkan dua hasil fotoku.
Foto yang pertama adalah ketika aku mengecup pipinya dan yang kedua ketika dia terkejut.
"I'll use it as my wallpaper."
"No, you shouldn't," ujarnya sengit, "give it to me."
Dia berusaha mengambil ponselku dan kuangkat ponselku tinggi-tinggi.