"Disini... bukan... apartemen KRYSD?" Tanya Yifang dengan suara bergetar.
        "Ah, bukan. Kalian salah alamat," jawab si pria cukup sopan.
        Xili dan Yifang terlihat kecewa.
        "Apa... kau tau alamat mereka?" tanyaku.
        "Sayangnya tidak."
        "Ah... kalau begitu... maaf kalau kami mengganggu kalian. Selamat malam."
        Dengan tampang bingung, mereka menutup pintu di hadapan kami. Sekali lagi kami bertiga saling berpandangan.
        "Yah, tidak mungkin kita langsung berhasil dengan gampang kan?" ujar Yifang, "ayo kita coba alamat berikutnya."
        Kamipun turun dan keluar dari apartemen mewah itu.
        "Aku berharap kita berhasil di alamat kedua. Aku sudah capek sekali," keluhku.
        "Apa kita perlu naik taksi lagi? Kata Yifang jie, biaya taksi tadi mahal sekali," Tanya Xili.