Di kehidupan modern yang sungguh memudahkan seseorang mendapat, memberi, dan mengolah informasi ini, dapat memberi beberapa dampak yang seolah seperti dua mata pisau. Tampa disadari situasi kemudahan informasi ini juga mempengaruhi adab anak muda yang baru terjun ke media sosial, hal ini karena kurangnya saringan informasi yang didapat sehingga mempengaruhi kehidupan anak tersebut.
Calon generasi masa depan perlu memiliki adab yang baik karena adab merupakan hasil dari sebuah pendidikan dan implementasi ilmu sosial yang harusnya sudah dipelajari di lingkungan belajar. Namun implementasi dari ilmu sosial tersebut seolah berbeda dari yang diharapkan, hal ini disebabkan perkembangan zaman yang membuat informasi yang ditangkap oleh generasi muda menjadi tidak tersaring dengan benar. Yang menyebabkan implementasi ilmu dari internet mengalami kegagalan dalam eksekusinya.
Hal ini seharusnya menjadi problem utama masyarakat saat ini dikarenakan adab adalah ujung tombak dari ilmu, jika adabnya baik maka ilmunya juga baik tentulah jika adabnya buruk maka ilmunya juga buruk. Dalam agama islam adab disebut juga akhlak yang dimana disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW diturunkan tidak lain tidak bukan sebagai penyempurnaan akhlak manusia.
Namun masyarakat seolah memandang permasalahan adab ini sebagai masalah sepele dan di anggap sebagai kenakalan remaja atau masa pubertas anak saja. Padahal pendidikan usia dini diperlukan secepatnya sebelum kebiasaan buruk mengakar erat di kehidupan mereka. Kurangnya adab anak muda adalah kehancuran masa depan dan menjadi bom waktu yang jelas.
Di wilayah Kertonatan sendiri dapat ditemui beberapa hasil yang menjelaskan kurangnya adab sebagaimana disampaikan Oleh beberapa tokoh antara lain. Bapak Winarto yang menjabat sebagai kepala desa Kertonatan berpendapat dibutuhkannya saringan informasi yang didapat dalam kehidupan sehari hari anak muda. Sebagai mana disebutkan oleh beliau bahwa pergaulan bebas dan media sosial karena anak muda saat ini mengkiblatkan diri ke negara barat atau westernisasi menjadi momok utama masalah sosial hilangnya adab anak muda tersebut. Sehingga beliau memberi pernyataan bahwa adab anak di desanya memang mengalami kerusakan namun beliau menekankan perlunya saringan dalam memilah informasi dalam media sosial maupun internet. Beliau menekankan agar anak muda mempelajari Pancasila dan mengimplementasikannya agar anak muda mampu menyaring informasi agar sesuai cita cita bangsa. Dan penekanan ini juga dipaparkan oleh bapak Budi Susilo seorang TNI bahwasanya anak muda perlu memahami informasi, meluaskan wawasan dan perlunya pemahaman yang kompleks agar anak muda terutama mahasiswa agar dapat mengimplementasikan prinsip Pancasila dengan baik dan tidak menimbulkan masala yang lebih banyak.
Kehidupan beradab menjadi sebuah inti dalam tatanan kehidupan masyarakat. Rasa harmonis dalam suatu kalangan tergantung dari cara mereka dalam menjaga etika dalam bersosial, menjaga kehormatan orang lain, dan juga saling menghormati tradisi satu sama lain. Adab dan akhlak yang baik merupakan bagian utama dalam diri seorang muslim. Bahkan telah banyak disebutkan bahwa adab adalah hal pertama yang harus dipelajari umat. Negara Indonesia yang merupakan negara kesatuan dari bermacam - macam adat, agama, suku maupun budaya, menjadi sebuah lokasi praktik kehidupan beradab yang di persatukan oleh Pancasila. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dari rasa hormat dan rasa toleransi yang tinggi dari seluruh masyarakat. Maka dari itu, perlunya pemahaman syariat agama dalam kehidupan sehari hari agar akhlak dan adab tidak hanya anak muda namun juga seluruh masyarakat menjadi lebih baik sehingga menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih beradab dan memungkinkan Indonesia meraih cita cita bangsanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H