Pada Minggu (16/7/2023) Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Merakit Mirit yang mengabdi di Desa Miritpetikusan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyelenggarakan edukasi pembuatan sabun berbahan dasar hasil pemurnian minyak jelantah bagi Ibu-Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Bagi ibu rumah tangga, tentunya minyak jelantah merupakan salah satu aspek yang tidak pernah luput dalam kehidupan sehari-hari.
Febri selaku penanggung jawab kegiatan dari Tim KKN-PPM UGM Merakit Mirit bekerja sama dengan Ibu Siti selaku penanggung jawab Bank Sampah Desa Miritpetikusan untuk mengelola minyak jelantah. Febri menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh 30 anggota PKK Desa Miritpetikusan dengan tujuan agar minyak jelantah yang telah terkumpul di Bank Sampah dapat diolah dengan baik dan menjadi peluang usaha yang baru.
Masyarakat sering memandang sebelah mata terkait permasalahan minyak jelantah. Kebanyakan masyarakat menggunakan minyak goreng hingga menghitam atau bahkan hingga habis. Padahal hal tersebut sanggatlah berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
“Biasanya kalau memakai minyak goreng sampai habis, soalnya sayang saja” ujar salah satu peserta kegiatan edukasi pembuatan sabun.
Berdasarkan informasi dari Ibu Siti, umumnya masyarakat telah mengetahui mengenai minyak jelantah, namun masih awam mengenai risiko yang dapat ditimbulkan apabila digunakan secara berkala. Hal ini didukung dengan data pretetst yang dilakukan sebelum kegiatan berlangsung, dimana kebanyakan peserta telah mengetahui mengenai minyak jelantah, namun tidak dengan risikonya. Selain itu, minyak jelantah yang telah terkumpul di Bank Sampah juga belum dikelola dengan maksimal karena belum adanya pangsa pasar yang tepat, berbeda dengan sampah plastik yang sudah ada pihak yang mengangkut setiap akhir bulan.
Kegiatan ini disambut hangat dan antusiasme yang tinggi dari anggota PKK yang hadir. Besar harapan dari anggota PKK agar pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun dapat dilaksanakan dengan skala yang lebih besar kembali. Ibu Siti juga menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, akan membantu untuk meningkatkan kesadaran dari masyarakat sekitar akan risiko penggunaan minyak jelantah dan meningkatkan kreativitas dari masyarakat.
“Dengan adanya edukasi pembuatan sabun berbahan dasar hasil pemurnian minyak jelantah diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan yang dapat muncul akibat minyak jelantah” imbuh Ana selaku Koordinator Mahasiswa Unit Tim KKN Merakit Mirit.
Penulis:
Febrianto Al Husen, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam