Boyolali (01/02/2022). Sapi perah merupakan salah satu ternak yang memiliki hasil utama produksinya yaitu susu. Bahan pangan yang hampir sempurna serta mudah dicerna adalah susu, maka dari itu kualitas dan kuantitas produksi susu harus diperhatikan supaya nilai gizi yang terdapat pada susu tetap terjaga. Higine dan sanitasi pemerahan merupakan factor yang penting karena dapat mempengaruhi jumlah kuman pada susu.
Cemaran mikroba pada susu dapat berasal dari sapi, peralatan pemerahan, tempat penyimpanan, dan penanganan susu. Cemaran mikroba dapat mengakibatkan turunnya mutu susu yang ditandai dengan adanya perubahan aroma, rasa, warna konsistensi dan penampilan. Sehingga susu yang sudah terkena cemaran mikroba menjadi tidak layak konsumsi dan dapat menggangu kesehatan maka dari itu Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-3141-1998 tentang Syarat Mutu Susu segar dan SNI No. 7388:2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan disyaratkan bahwa cemaran bakteri/mikroba maksimum untuk total bakteri (Total Plate Count/TPC) (1 x 106 CFU/ml).
Kondisi kebersihan pemerah susu sangat mempengaruhi kandungan cemaran mikroba dalam susu sapi. Rendahnya jumlah cemaran mikroba dalam susu segar dapat disebabkan karena pemerah setiap melakukan pemerahan sebelumnya sudah membersihkan diri dengan mencuci tangan, menggunakan alat- alat untuk proses pemerahan yang sudah steril dengan menggunakan alat- alat dan juga membersihkan puting susu sapi dengan air hangat sebelum diperah. Sehingga susu yang dihasilkan lebih baik dan berkualitas
Pemeliharaan alat dan perlengkapan pemerahan wajib dilakukan selain menjaga higenitas pada prses pemerahan juga untuk menjaga kualitas susu, sanitasi pemerahan sebaiknya dilakukan setiap hari pasca pemerahan menggunakan air dan sabut serta dilakukannya sanitasi pemeraha menggunakan larutas asam seminggu sekali untuk menghilangkan noda-noda dan gumpalan- gumpalan susu.
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro melakukan edukasi kepada peternak musuk mengenai penggunaan citric acid dalam sanitasi pemerhan. Program edukasi mengenai penggunaan citric acid terdiri dari 2 kegiatan. Kegiatan pertama yaitu pembagian booklet untuk tatacara penggunaan citric acid dalam sanitasi peralatan pemerahan dan kegiatan yang kedua yaitu pembagian poster mengenai pentingnya penggunaan citric acid dalam sanitasi peralatan pemerahan. Supar (30) " Penggunaan larutan asam ternyata bisa digunakan dalam pencucian peralatan pemerahan, semoga adanya edukasi ini peternak sekitar juga bisa menerapkannya agar kualitas susu naik" ujarnya
Diharapkan dati terlaksanakannya program ini, masyarakat dapat menerapkan penggunaan citric acid dalam sanitasi peralatan pemerahan.
Penulis : Tia Savira Dewi
Jurusan : Peternakan
Editor : Abdi Sukmono, S.T., M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H