Mohon tunggu...
Edi Sutrisno
Edi Sutrisno Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bekas Kecup di Gelas Kaca

3 Juni 2024   11:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   12:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku gelas kaca, wadah minumanmu adanya,

Namun bekas kecupmu, tanda cinta yang tak terlupa.

Jejak bibirmu di bibirku, menyimpan kenangan indah,

Sebelum air suci menghapusnya, meninggalkan kisah.

Setiap tegukan, kau beri aku arti,

Menyimpan kisah cinta dalam setiap kecupan manis.

Aku yang setia menemani, tak hanya wadah biasa,

Namun saksi bisu, kisah indah yang kau tinggalkan selamanya.

Aku gelas kaca, membawa kenangan dalam diam abadi,

Sebelum air suci membasuhku, kisah ini tetap berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun