Mohon tunggu...
Money

100 Perak yang Berharga

16 November 2017   16:16 Diperbarui: 16 November 2017   16:18 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Naik turunnya kurs dollar terhadap Indonesia membuat banyak orang was-was dalam segi ekonomi. Setiap kita pasti ingin mempunyai suatu investasi sehingga dapat menghasilkan untung yang bisa menjunjung kehidupan kita. Banyak orang yang berinvestasi dalam bidang saham, emas, maupun dollar. 

Karena kurs dollar terhadap Rupiah dibilang cukup tinggi, sehingga orang menukarkan Rupiah ke Dollar saat kursnya sedang rendah dan akan menukarkan balik ke Rupiah saat Dollarnya sedang naik. Hal ini sudah terjadi dan terus dilakukan karena bagi mereka sangat menguntungkan karena kurs dollar selalu naik. Ini adalah salah satu cara mudah berinvestasi, efektiv dan terlebih tak banyak tenaga yang harus dikorbankan untuk berinvestasi.

Investasi ini halal dan legal dilakukan oleh para warga negara Indonesia yang sering menukar rupiahnya ke dollar. Tak ada masalah bagi dompet, bahkan memberikan kelimpahan duit, akan tetapi hal ini mendidik masyarakat sesuatu yang tak benar. Dari mulut ke mulut, orang Indonesia memiliki mental yang mudah sekali untuk terbakar dalam segi apapun. 

Budaya seperti ini terbawa oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga saat ada seseorang yang memiliki lembaran dollar di dompetnya, iapun langsung ingin memiliki lembaran dollar pada dompetnya. Selain itu, gengsi memang selalu menang banyak. Tak diragukan lagi ibu-ibu arisan yang selalu saja menunjukkan sesuatu hal yang baru pada temannya. Banyak sekali cara untuk membujuk seseorang memiliki lembaran dollar. 

Warga Indonesia jadi mencintai dan menghargai dollar lebih daripada lembaran rupiah. Dollar dijaganya rapih, bersih dan aman, akan tetapi lembaran rupiah tidak diharagai apalagi yang nominalnya hanya Rp.10.000 kebawah pasti saja keadannya sudah lusuh, kotor dan hampir robek.

Masyarakat Indonesia lebih mencintai mata uang negara lain daripada mata uangnya sendiri. Secara logis, dollar tidak berarti di Indonesia dan tak bernilai karena dengan dollar kita tak bisa menukarkan dengan barang ataupun jasa di Indonesia. Di Indonesia dollar digunakan sebagai suatu kebanggaan atas harta miliknya. Rupiah yang lusuh itulah yang bernilai dan dapat digunakan bagi kita untuk menukarkan barang ataupun jasa di Indonesia. Tetapi mengapa orang lebih cinta dollar?

Banyak hal yang dapat kita banggakan sebagai warga negara Indonesia, parawisata, sumber daya alam yang melimpah, kaya akan budaya, hingga pada mata uang kita sendiri, Rupiah. Mungkin kebanyakan dari kita tidak sadar bahwa rupiah adalah suatu unsur yang pantas untuk dibanggakan. Disetiap lembar rupiah kita memiliki makna yang sama, yaitu kesatuan kita sebagai bangsa Indoneisa. 

Bank Indonesia mendesain rupiah semaksimal mungkin, mulai dari pemilihan warna, letak dan posisi, juga kualitas kertas yang baik. Ditambah adanya budaya dan ciri khas Indonesia yang diwakili dalam setiap lembar rupiah kita. Membanggakan rupiah sama saja dengan memnjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Bangsa ini telah renggang genggamannya, telah terurai berai, marilah kita mengobati bukannya malah memeperburuk. Rasa cinta tanah air sudah menjadi mahal di kalangan masyarakat, jika kita bisa mengapa tidak kita lakukan? Mulailah dengan menghargai setiap koin rupiah, karena 100 perak rupiah jauh lebih berharga dibanding dengan 1 dollar. Karena dengan memakai dollar berarti kita sedang membangun negara orang lain dan menghancurkan negri sendiri. Cinta rupiah cinta persatuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun