Mohon tunggu...
Kristina Nurhayati
Kristina Nurhayati Mohon Tunggu... Penulis - opini

opini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuju Indonesia Unggul (di Tengah Perang Ideologi)

22 Agustus 2019   14:24 Diperbarui: 22 Agustus 2019   14:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah tema yang menarik untuk memperingati hari kemerdekaan ke 74 negara Indonesia, tentu bukan sesuatu yang berlebihan jika kita bangga terhadap tema tersebut. Bangsa ini berada di usia yang cukup matang untuk menuju negara yang unggul. Banyak prestasi anak bangsa yang membanggakan diluar sana. 

Harapan kita semua tentu bangsa ini dapan menjadi salah satu negara termakmur di dunia, dengan segala potensi yang ada. Mulai dari jumlah penduduk, luar wilayah, sumber daya alam hingga sumber daya manusia.  Jika saat ini kita dihadapkan pada dua negara besar yang sedang perang dagang (Cina dan Amerika), maka kitapun harus segera bertindak. 

Perang Dagang yang dimaksud tentu bukan semata - mata persaingan bisnis dibidang ekonomi saja, tapi lebih dari itu, tersirat pula adanya persaingan ideologi. Pemerintah menaikkan biaya masuk barang - barang dari Cina agar harga produk tersebut dapat bersaing dengan produk lokal Amerika. Begitu pula jika kita lihat bahwa Cina mempunyai social media sendiri dan tidak tergantung pada negara lain. peraturan yang sangat ketat terhadap social media di Cina diharapan mampu membangkitkan potensi dalam negerinya. Terbukti bahwa Cina mempunyai mesin pencarian yang disebut  Baidu, 'Google' asal China, membuat jenis mesin pencarian baru yang menggunakan input visual. Dengan ini, saat melakukan pencarian pengguna tak perlu mengetik keyword melainkan dengan memvisualisasikan gambar. 

Selain itu Cina juga mempunyai 'youtube' mereka sendiri yang disebut Youku online video streaming asal Cina merilis statistik jumlah visitornya. Dan pada statistik tersebut disebutkan ada 900 juta visitor mengunjungi Youku setiap harinya. Youku pun diakui sebagai online video streaming nomor satu di Cina. Bagaimana Cina berusaha maju melebihi Amerika membuat mereka saling berusaha memperbaiki diri dan terus belajar. Bukan tidak mungkin Indonesia mampu membuat semua aplikasi sendiri. Bahkan 'Unicorn' pun ada di Indonesia. 

Anak bangsa hanya butuh panggung untuk menunjukkan kemampuan yang mereka miliki, maka dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini, mulai dari perijinan hingga himbauan untuk memakai produk dalam negeri serta membatasi produk luar negri. Memberikan standarisasi kualitas produk aplikasi agar mampu bersaing dengan produk aplikasi luar negeri.  Dan dukungan masyarakat ketika ada aplikasi baru tidak kalah pentingnya, kritik dan saran diperlukan namun hendaknya dengan cara yang santun. Semoga cita -- cita tema hari kemerdekaan ini dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun