Mohon tunggu...
Kaiden
Kaiden Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance, Mahasiswa Universitas Negeri Malang

The sky must been a sky, you cant embrace it

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Bila Esok Ibu Tiada, Siap-Siap Tisu Buat Nonton Filmnya

27 November 2024   10:15 Diperbarui: 27 November 2024   10:42 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bila Esok Ibu Tiada (www.beritasatu.com)

Malang, Rabu 27 November 2024 – Film Bila Esok Ibu Tiada yang baru saja dirilis di bioskop tanah air berhasil mencuri perhatian banyak penonton dengan alur cerita yang menggugah perasaan. Mengangkat tema tentang kehilangan dan perpisahan, film ini menggambarkan kisah para anak anak yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ibunya yang selama ini menjadi sumber kekuatan dan cinta takkan selamanya ada.

Disutradarai oleh Rudy Soedjarwo dan dibintangi oleh aktris ternama Christine Hakim yang memerankan sosok ibu, serta Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), serta Hening (Yasmin Napper) yang memainkan peran sebagai anak, film ini berhasil menghadirkan emosi yang mendalam melalui akting yang memukau dan sinematografi yang penuh makna. 

Setiap adegan mengajak penonton untuk merenung tentang hubungan antara ibu dan anak, serta bagaimana menghadapi kehilangan orang yang kita cintai.

Bila Esok Ibu Tiada bercerita tentang anak anak yang memiliki kesibukannya masing masing hingga melupakan kehadiran sang ibu . Ketika sang ibu didiagnosis mengidap penyakit yang mematikan, mereka harus mempersiapkan diri untuk berpisah dan menghadapi kenyataan bahwa waktu yang mereka miliki tidak banyak lagi.

 Film ini menunjukkan bagaimana hubungan ibu dan anak bertransformasi dari sekadar kasih sayang menjadi sebuah perjalanan emosional yang penuh pengorbanan dan pengertian.

Para kritikus film memberikan pujian atas cara Bila Esok Ibu Tiada menyentuh hati penonton dengan narasi yang sederhana namun penuh makna. Keberhasilan film ini juga terletak pada kemampuannya menggambarkan keikhlasan, kesabaran, dan kedewasaan dalam menghadapi kenyataan hidup yang tidak bisa ditunda.

Tidak hanya menyuguhkan cerita yang menguras air mata, film ini juga memberi pesan penting tentang pentingnya menghargai waktu yang kita miliki bersama orang-orang yang kita cintai. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang dan berbuat baik, terutama kepada ibu yang telah memberikan segalanya bagi kita.

Sejak tayang perdana, Bila Esok Ibu Tiada berhasil meraih sambutan positif dari penonton di seluruh Indonesia, dengan banyak yang mengaku terharu dan bahkan tidak mampu menahan air mata saat menonton film ini. 

Banyak penonton yang merasa terhubung dengan kisah tersebut, mengingatkan mereka pada sosok ibu yang telah tiada, atau memberi mereka kesempatan untuk lebih menghargai ibu mereka yang masih ada.

Bagi siapa pun yang ingin menyelami makna cinta dan kehilangan, Bila Esok Ibu Tiada adalah sebuah karya yang tidak boleh dilewatkan. Film ini bukan hanya sekadar tontonan, melainkan sebuah pengalaman emosional yang mengajak kita untuk lebih mendalami arti kehidupan dan kasih sayang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun