Stres layaknya tamu tak diundang, mengintai di sela-sela kesibukan dan tuntutan hidup yang kian tinggi. Journaling adalah salah satu solusi sederhana tetapi powerful untuk meredakan stres.
Bukan sekadar catat-mencatat, manfaat journaling sangatlah banyak. Beberapa di antaranya adalah mengurangi kecemasan, mengelola emosi, meningkatkan memori, mengatasi trauma, dan masih banyak lagi.
Simak penjelasan jenis-jenis journaling yang dapat Anda coba untuk mengelola stres berikut ini.
1. Reflective Journaling
Reflective journaling mengajak Anda merenungkan pengalaman, baik yang positif maupun negatif. Caranya, dengan menuliskan secara detail apa yang Anda rasakan, pelajari, serta dapatkan dari pengalaman tersebut. Metode ini membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik, meningkatkan self-awareness, juga belajar dari masa lalu.
Beberapa tips berguna untuk menulis reflective journaling adalah:
- Meluangkan waktu untuk menulis setidaknya 10--15 menit setiap hari.
- Tulis semua yang ada di pikiran Anda, tanpa ragu maupun judgement.
- Gunakan daftar pertanyaan seperti "Apa yang saya pelajari?", "Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik di masa depan?", "Apa yang saya rasakan?".
2. Bullet Journal
Metode bullet journal dirancang untuk mendokumentasikan dan mengatur agenda kegiatan Anda sehari-hari. Sederhananya, ini adalah metode pencatatan yang terstruktur dan mudah diikuti.
Bullet journal sangat efektif untuk membantu Anda menjadi lebih terorganisasi, fokus, kreatif, sekaligus produktif dan bebas stres. Beberapa contoh jurnal ini adalah time table, job tracker, dan goal tracker.
3. Feeling journaling
Fokus utama feeling journaling adalah mengeksplorasi perasaan dan emosi yang Anda rasakan setiap hari. Caranya adalah dengan menuliskan apa pun yang Anda rasakan.
Terapi feeling jurnal ini bermanfaat untuk mengelola perasaan yang mungkin sulit Anda ungkapkan secara verbal. Lebih dari itu, metode ini juga dapat menjadi sarana melepaskan emosi negatif dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.