Mohon tunggu...
Patrickko
Patrickko Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Hi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Desa Plabuhan, Ki Demang Kertalaksono

2 Juni 2024   19:39 Diperbarui: 2 Juni 2024   19:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Desa Plabuhan mengisahkan dahulu kala terdapat tokoh yang bernama Ki Demang Kertolaksono. Beliau dikenal sebagai orang yang kuat dalam berperang dan cerdas dalam mengatur strategi. Dia juga memiliki banyak anak buah (baca: prajurit) yang juga sangat terkenal hingga ke pelosok desa bahkan sampai ke luar kanjengan (kabupaten). Di bawah kepemimpinan Ki Demang Kertolaksono, masyarakat yang kegiatan sehari-harinya bertani hidup aman dan damai.

Hingga suatu saat datanglah seorang tamu Demang dari Madiun yang bertujuan untuk menduduki wilayah Ki Demang Kertolaksono. Kedua Demang itu akhirnya bertarung dengan hasil akhir kemenangan di pihak Ki Demang Kertolaksono. Bersama prajurit yang masih tersisa, Demang Madiun pun akhirnya pulang. Setelah itu tempat terjadinya peperangan diberi nama Labuhan yang diperkirakan artinya merupakan tempat pertemuan pelarian para prajurit,


meski Demang Madiun sempat mengalami kekalahan namun tidak lama kemudian dia datang kembali ke Desa Plabuhan untuk kembali merebutnya. Kali ini Demang Madiun berhasil mendesak Ki Demang Kertolaksono untuk mundur hingga ke suatu wilayah yang pada akhirnya diberi nama Sempol.

Lantaran terluka dan untuk mencari perlindungan Ki Demang Kertolaksono berlari dari satu tempat ke tempat yang lain. Setiap tempat yang disinggahi oleh Ki Demang Kertolaksono kala itu saat ini menjadi dusun yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Plabuhan. Yaitu dusun Gembyang Setiap tempatnya memiliki nama dan istilah yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat itu.

"Setelah berpindah-pindah tempat, Ki Demang Kertolaksono akhirnya memutuskan untuk kembali dan bermukim di wilayah Desa Labuhan. Ajaibnya pada beberapa tahun kemudian di wilayah Labuhan tepatnya di sebelah utara ada keajaiban berupa perahu gosong (hangus) yang di sekitarnya terdapat tataan batu yang terbuat dari daun jati. Dari situlah akhirnya nama Labuhan diganti menjadi Plabuhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun