Sistem kesehatan merupakan komponen yang tak kalah penting bagi ketahanan suatu bangsa dan negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan adalah salah satu kebutuhan primer atau pokok dalam masyarakat.
Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan kesehatan yang semakin tinggi sering disalah gunakan sebagai sarana berbisnis yang dapat menimbulkan munculnya praktik-praktik layanan kesehatan ilegal, lebih tepatnya praktik tanpa izin dari Dinas Kesehatan atau bahkan praktik di luar kewenangan.
Salah satu contoh praktik layanan kesehatan ilegal yang sedang marak di Indonesia adalah praktik tukang gigi. Hal ini dapat dilihat dari semakin menjamurnya salon atau klinik gigi estetik bahkan tukang gigi keliling yang bukan dilakukan oleh seorang dokter gigi.
Menurut Muhammad Luthfi dalam acara Indonesian Dental Exhibition and Conference mengatakan, “Tukang gigi berjumlah 75.000 orang tersebar di Indonesia. Sedangkan jumlah dokter gigi hanya ada 2.800 orang, itupun tidak merata.”
Sementara dari sisi rasio dokter gigi terhadap masyarakat masih berada pada angka 1:9000, lebih sedikit dibandingkan Singapura dan Brunei Darussalam yang berada pada angka 1:2000.
Sebenarnya faktor apa yang membuat masyarakat lebih memilih mendatangi tukang gigi daripada dokter gigi? Berikut beberapa masalah yang telah saya pelajari mengenai kesehatan gigi dan mulut di Indonesia:
Jumlah Dokter Gigi yang Belum Stabil dan Tidak Merata
Keberadaan dokter gigi terutama dokter gigi spesialis, masih terpusat di daerah perkotaan dan di Pulau Jawa. Kurangnya dokter gigi dan persebaran yang belum merata membuat masyarakat kesulitan untuk mengakses layanan perawatan gigi secara rutin.
Maraknya Praktik Gigi Ilegal yang Sudah Sangat Menjamur di Indonesia
Dilakukan oleh orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan dokter gigi dan bertindak di luar batas kewenangannya. Banyaknya praktisi gigi ilegal ini membuat masyarakat awam yang tidak paham datang untuk melakukan perawatan gigi. Dampak yang ditimbulkan ini akan sangat berbahaya dan menyebabkan penyakit mulut berkepanjangan, bahkan bisa sangat fatal (meninggal dunia).