Di tengah arus globalisasi, seringkali kita dihadapkan pada berbagai masalah yang dapat mengikis rasa cinta kita terhadap NKRI. Pengaruh budaya asing yang masuk tanpa filter, gaya hidup konsumtif, dan kehilangan nilai - nilai tradisional menempatkan bangsa kita di ambang kerusakan dan kemunduran. Namun, kita dapat menghidupkan kembali rasa cinta kita terhadap NKRI dengan kesadaran dan tindakan nyata. Tentu saja, untuk membuat perubahan berskala besar, semua dimulai dari perubahan diri sendiri dan orang di sekitar kita, dan akan menjadi domino effect bagi banyak orang.
Di tengah kehidupan bermasyarakat, kita seringkali menemukan perselisihan. Hal ini tentu menjadi masalah apabila perselisihan tersebut menjadi pemecah diantara kita. Konflik - konflik yang muncul karena kurangnya rasa toleransi dan menghargai sesama berpotensi merusak keberagaman dan perdamaian di tengah - tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak oknum - oknum yang menggencarkan aksi diskriminatif yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat. Hal ini tentu sangat tidak sesuai dengan sikap cinta Tanah Air. Oleh karena itu, kita wajib menumbuhkan rasa cinta NKRI dengan mengedepankan sikap toleransi dan saling menghargai.
Selain toleransi, bentuk cinta Tanah Air adalah menghalau arus globalisasi yang berlebihan. Walaupun gempuran teknologi bisa menjadi positif, banyak hal negatif yang dapat merusak nilai dan prinsip bangsa kita. Salah satu contohnya adalah ketergantungan gadget. Â Kasus kecanduan gawai sempat menggegerkan daerah Surabaya, ketika tingkat kecanduan gadget di kalangan anak - anak dan remaja meningkat. Hal ini diduga menjadi serius ketika anak - anak enggan sekolah karena sering bermain game online dan melihat konten eksplisit. (Cahyo Yuman Tripamungkas, 2023) Hal ini tentu saja sangat berdampak negatif bagi generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, untuk mewujudkan sikap cinta Tanah Air, hal yang harus kita mulai lakukan adalah menghalau arus globalisasi yang berlebihan, dan memanfaatkan teknologi sebaik - baiknya.
Untuk melawan arus globalisasi yang berpotensi merusak bangsa, kita wajib melestarikan budaya lokal. Untuk mewujudkan cinta Tanah Air, kita harus mencintai budaya dan peninggalan tradisional asli Indonesia, supaya nantinya akan terus terawat dan tidak punah termakan waktu. Pelestarian budaya lokal bisa dalam berbagai sarana baik pendidikan, praktik langsung, dokumentasi dan berbagai sarana lainnya. Pendidikan sangat penting untuk membangun rasa cinta terhadap budaya yang dilestarikan secara turun temurun. Media pendidikan bisa melalui pendidikan formal di sekolah maupun media komunikasi seperti internet, artikel dan berbagai media lainnya. Melestarikan tari tradisional, upacara tradisional, kuliner, bahasa dan berbagai budaya lainnya menjadi penopang dalam keberlanjutan kehidupan yang beragam di NKRI. Ini menjadi bentuk cinta Tanah Air yang paling efektif.Â
Semua tindakan yang kita lakukan tentu saja akan membuahkan hasil jika dilakukan dengan niat yang baik. Demi keberlanjutan bangsa kita, kita wajib menumbuhkan rasa cinta NKRI supaya Tanah Air terus terpatri dalam jiwa kita dan akan kita bawa kemanapun kita pergi. Walaupun kita mungkin akan mencari peruntungan atau pendidikan di luar negeri, kita tetap wajib menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Berbagai cara dapat kita lakukan, seperti memanfaatkan teknologi sebaik - baiknya, melestarikan budaya lokal, meningkatkan toleransi dan lain - lain. Masa depan bangsa adalah tanggung jawab kita, dan cinta Tanah Air adalah wujud nyata dari tanggung jawab tersebut.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI