Mohon tunggu...
xmaL com
xmaL com Mohon Tunggu... -

Dalam proses untuk kembali kepada-Nya.\r\n\r\nSelebihnya,\"Kamu tidak perlu mengenal siapa aku. Karena aku datang kepadamu bukan sebagai pribadi - terdiri dari darah, daging dan tulang. Tetapi, aku datang kepada mu sebagai cahaya yang mengalir bersama gelombang energi yang memancar melalui kalimat-kalimat ku. Maka, bacalah oleh kamu kalimat-kalimat ku itu. Mudah-mudahan kamu termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”. (xmalcom:25:12:2010)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Agama, Sesat !

18 Desember 2010   01:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelumnya saya telah memposting cerita seorang mualaf dari umat kristiani dalam tulisan yg saya beri judul "Dikira Kebenaran Ternyata Saltot". Kemudian saya membaca laporan tentang orang Islam yg dibaptis. Itu yg ada di Lapak Mr. Dean Zeema dalam postingannya yg berjudul, "Ketika Saudaraku Pindah Keyakinan". Ibarat pertandingan maka terkesan skornya jadi satu - satu. Nah, rasain lhoo. Hahaha.

Mengetahui ada orang Islam yg dimurtadkan, maka saya tidak bisa menyembunyikan "solidaritas keimanan" saya. Saya merinding membaca laporan itu. Rasa sedih dan tidak berdaya bercampur dalam hati saya. Disisi lain, umat Islam tidak bisa menyalahkan umat nasrani yg melakukan pemurtadan tersebut. Karena hal itu bagi umat nasrani merupakan perintah agamanya. Menyebarkan agama itu adalah perintah Tuhan. Dalam agama manapun saya kira seperti itu.

Ngomong2 soal agama, pandangan yg saling menyesatkan itu biasa (menurut saya-subyektif). Apalagi antara Yahudi, Nasrani dan Islam. Ketiga agama ini biasanya saling menyesatkan satu sama lain. Bagi orang Yahudi, Nasrani itu sesat. Bagi orang Nasrani, islam itu sesat. Tetapi mana yang BENAR-BENAR SESAT ya TIDAK BISA DIPASTIKAN. Yang ada itu kan hanya sebuah klaim. Tidak seorang pun berwenang menentukan siapa yg paling benar dan siapa yg paling sesat.

Dengan adanya pandangan saling sesat menyesatkan itulah, setiap agama berupaya menarik sebanyak mungkin orang-orang untuk masuk ke dalam agamannya. Tujuannya baik yaitu untuk menyelamatkan orang dari kesesatan. Karena setiap orang yg berada diluar agamanya dianggap MASIH SESAT.

Memahami hal tersebut, maka semestinya fenomena orang berpindah agama tidak perlu dirisaukan. Justru, itu adalah puncak penerapan prinsip kebebasan beragama.

Walaupun demikian saya berpendapat, perlu ada aturan dari pemerintah bahwa perpindahan agama itu tidak dapat dilakukan oleh anak-anak dibawah umur, kecuali atas izin orang tuanya. Kemudian setiap orang yg ingin pindah agama harus melapor (BERKONSULTASI) dengan PIHAK atau LEMBAGA yg berkompeten. Kalau orang islam misalnya ke MUI setempat, atau ke Kantor DEPAG melaui bagian yg membidangi agama Islam. Begitu juga orang nasrani. misalnya harus melapor ke Gereja terdekat atau ke Kantor DEPAG melaui bagian yg membidangi agama nasrani untuk mendapatkan nasehat.

Setelah berkonsultasi atau diberi nasehat oleh pihak atau lembaga yg diberi wewenang untuk itu, barulah boleh yg bersangkutan melanjutkan rencananya; MENERUSKAN atau MENGHENTIKAN niatnya untuk BERPINDAH AGAMA.

ATURAN seperti itu menurut saya HARUS DIBUAT, SEGERA.

Jika ada yg serius mari kita bentuk POKJA (kelompok kerja) nya."

KEMENTERIAN AGAMA R.I gimana, dukung kita dong !!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun