Mohon tunggu...
Rossel Carol
Rossel Carol Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Volleyball

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Renungan Jumat Agung

7 April 2023   09:55 Diperbarui: 7 April 2023   10:02 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yohanes 18:1 – 19:42

Saat pelaksanaan G20 di Indonesia kemarin banyak sekali pasukan pengamanan yang turun tangan dalam membantu pengamanan proses pelaksanaan kegiatan G20. Bahkan banyak anggota Kopassus yang diturunkan untuk menjaga keamanan dan disebarkan dibeberapa titik demi memastikan keamanan dan terjaganya kegiatan G20 bahkan mereka sampai rela berhari-hari berjaga di pos tempat mereka ditugaskan demi melaksanakan tugas dan menunjukkan sikap ketaatan mereka terhadap tugas yang diberikan secara langsung oleh Presiden. Beberapa titik tempat mereka ditempatkan antara lain seperti di hutan bakau, semak-semak, dan banyak titik lainnya yang pastinya akan menguras tenaga mereka, akan tetapi sekali lagi mereka melakukan itu sebagai bentuk ketaatan mereka akan tugas yang diberikan kepada tugas yang diberikan.

Sikap ketaatan yang ditunjukkan oleh pasukan pengaman pada kegiatan G20 atas perintah yang diberikan oleh Presiden kepada mereka sama seperti sikap ketaatan yang ditunjukkan oleh Yesus yang tetap patuh hingga akhir terhadap tugas yang diberikan Bapa-Nya untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Sebenarnya Ia bisa saja Ia lari atau bahkan menghindar dari tugas yang diberikan oleh Bapa-Nya kepada-Nya, akan tetapi karena sikap kerendahan hati dan ketaatan-Nya kepada Bapa sehingga Ia bersedia menerima dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapa kepada-Nya. Melalui pengorbanan Yesus di Kayu Salib, seluruh dosa umat manusia dihapuskan dan rahmat senantiasa dicurahkan kepada semua umat manusia sehingga manusia bisa merasakan cinta kasih dari Tuhan. Akan tetapi masih banyak manusia yang masih belum bisa menghargai dan menyadari betapa beratnya penderitaan yang dialami oleh Yesus demi menebus dosa seluruh manusia sehingga manusia masih kerapkali melakukan dosa bahkan mengulangi dosa yang sama. Seharusnya manusia menyadari betapa besar kasih Allah terhadap umat-Nya sehingga Ia rela mengutus Putra-Nya yang tunggal demi menebus dosa umat manusia agar manusia bertobat dan tidak melakukan dosa lagi. Dengan begitu beban yang ditanggung oleh Yesus semakin berkurang sehingga Yesus tidak perlu lagi mengalami penderitaan yang sama hanya untuk menebus kembali dosa-dosa yang telah dilakukan oleh umat manusia karena sesungguhnya Yesus juga merupakan manusia biasa yang bisa merasakan rasa sakit dan pedih atas penderitaan yang dialami-nya tetapi karena cinta-Nya dan kasih-Nya kepada umat manusia serta ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya maka Ia tetap rela menjalani dan menanggung semua penderitaan itu.

Kita sebagai umat Allah hendaknya menunjukkan sikap pertobatan dan penyesalan kita terhadap dosa-dosa yang kita lakukan sehingga kita tidak mengulangi kembali dosa-dosa tersebut agar kita bisa meringankan beban yang harus ditanggung Yesus oleh karena kesalahan kita. Melalui penderitaan Yesus dalam menjalani Jalan Salib kita juga diajak untuk mampu memikul salib harian kita dan siap menderita untuk menjadi pengikut Kristus. Sebab untuk menjadi pengikut Kristus bukanlah hal yang mudah, karena kita akan berhadapan dan menghadapi berbagai macam godaan dan masalah yang datang untuk mencobai iman dan keteguhan kita dalam mengikuti Kristus. Maka dari itu kita harus bisa berpegang teguh pada iman dan kepercayaan kita kepada Kristus serta siap menanggung segala cobaan dan penderitaan yang ada sebagai bagian dalam mengikuti Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan meneruskan karya pelayanan Allah di dunia ini. 

#Jumat Agung

#Rossel C.

#Katolik

#Torajanese

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun