Prolog
Ini dia film pertama MCU (Marvel Cinematic Universe)Â pertama di tahun ini. Kali ini penonton akan berkenalan dengan Captain Marvel, Superhero Wanita "pertama" dari MCU yang digadang-gadang akan menjadi pemimpin Avengers di masa depan.
Ditambah lagi beberapa "rumor palsu" mengatakan jika Captain Marvel sangat overpowered (bisa memindahkan planet dan melakukan time travel)Â dan siap membuat "si Ubi Ungu" termehek-mehek di bulan April.
Tapi dibalik itu semua, Captain Marvel menyimpan berbagai kisah di balik layar yang membuatnya menjadi sosok yang dibenci beberapa "kaum" di internet saat ini dan sepertinya dapat mengancam kesuksesan film ini. Saya pribadi menganggap jika film ini sudah masuk "lampu kuning" HANYA karena kisah-kisah di balik layarnya saja.
Jika nanti film ini tidak sukses secara finansial maka bisa saja pihak Marvel akan meng-cancel rencana masa depan mereka untuk para superhero wanita lainnya, tetapi jangan lupa juga jika MCU sudah "berjudi" selama 10 tahun ini demi memperkenalkan beberapa superhero yang asing di mata penonton awam dan ternyata "berhasil".
Di Indonesia sendiri kehadiran Captain Marvel sudah dinyinyiri beberapa orang karena dianggap memonopoli bioskop-bioskop yang ada. Sebab untuk minggu ini bioskop-bioskop di Indonesia hanya menayangkan film Captain Marvel dan satu film lokal yang saya yakin anda semua sudah tahu apa judulnya (kita sebut saya "Dylan 19XX").
Lalu bagaimana film ini di mata saya? pada akhirnya Captain Marvel kembali mengulangi formula "standar" MCU tanpa memberikan hal yang baru meskipun MCU sudah berjalan lebih dari 10 tahun. Hal ini mungkin akan membuat beberapa fans berat MCU kecewa karena ternyata Captain Marvel tidak sehebat yang dipromosikan selama ini. Tapi overall film ini tetap cocok ditonton baik untuk fans MCU ataupun anda yang belum mengenal MCU.
Selalu Ada "Kontroversi"
Seperti film MCU lainnya, Captain Marvel memiliki berbagai strategi marketing yang cukup agresif (beberapa mungkin sudah anda ketahui). Tapi satu hal yang sangat menarik perhatian saya adalah situs resmi film ini yang sangat "WOW", terutama bagi anda yang pernah menjajal internet di tahun 80-90an.
Film ini memiliki 2 kontroversi yang cukup menyita perhatian. Pertama adalah trailer pertama film ini yang sangat "datar" (baca: ekspresi muka Brie Larson) dan membuat publik merasa jika film ini akan menyia-nyiakan bakat Brie Larson yang memiliki berbagai penghargaan. Tapi jika anda jeli sebenarnya ekspresi "datar" ini sangat berhubungan dengan cerita dari film ini, jadi bisa dibilang kontroversi yang satu ini tergolong lebay.
(senyum dong mbak)