Mohon tunggu...
Moh Sulistiono
Moh Sulistiono Mohon Tunggu... Guru - Guru

humoris dan penuh rasa ingin tahu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

18 Mei 2022   23:18 Diperbarui: 18 Mei 2022   23:22 2982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program guru penggerak merupakan salah satu program yang memiliki banyak manffat bagi pendidik. Untuk mendayagunakan hal itu kearah positif, sebagai guru penggerak saya akan berusaha untuk menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal saya melalui beberapa langkah, diantaranya dengan menyusun rencana program guru penggerak yang akan saya laksanakan di sekolah, mengkomunikasikan dengan kepala sekolah untuk menyampaikan program-program yang sudah saya susun tersebut, membagikan apa yang sudah saya dapatkan pada program guru penggerak ini di komunitas praktisi di sekolah saya, sebagai kegiatan pengimbasan kepada rekan-rekan guru, mengajak rekan sejawat untuk berkolaborasi dalam menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang efektif sesuai apa yang sudah saya pelajari di modul 3.1 ketika saya berada dalam situasi dilema etika maupun bujukan moral yang saya alami maka dalam mengambil keputusan harus berdasarkan pada keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut. Terlebih dahulu akan menganalisis dan menentukan apakah masalah yang saya hadapi termasuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral. Menentukan paradigma apa yang ada pada permasalah tersebut. Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika bisa dikategorikan sebagai berikut yaitu Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

Menentukan prinsip yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan,. Prinsip-prinsip yang dimaksud yaitu prinsip berfikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking)

Menguji keputusan yang saya ambil melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang di hadapi
  • Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut
  • Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut
  • Pengujian benar lawan salah dalam situasi tersebut.
  • Melakukan Uji Legal yaitu menentukan apakah ada aspek pelanggaran hokum
  • Melakukan Uji Regulasi yaitu menentukan apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut
  • Melakukan Uji Intuisi yaitu menentukan apakah ada yang salah dalam situasi tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi
  • Melakukan uji publikasi yaitu menguji persaan bila keputusan yang diambil dipublikasikan di halaman depan Koran
  • Melakukan uji panutan/ idola yaitu menentukan keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola dalam situasi tersebut
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Melakukan prinsip resolusi
  • Investigasi opsi trilemma
  • Buat keputusan
  • Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Pemahaman mengenai pengambilan keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran dalam modul ini sangat relevan dan dibutuhkan oleh pendidik dalam rangka mendmpingi murid mencapai tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan bersama. Mengingat hal ini begitu penting, maka langkah langkah penerapan tersebut mulai saya terapkan saat ini juga dalam proses dan keseharian yang saya disekolah, terhitung mulai akhir bulan april tahun ini. Sebagai pemimpin pembelajaran, saya memiliki kewajiban untuk sedapat mungkin mengambil keputusan yang mampu memfasilitasi semua pihak agar tidak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan. Dengan menerapkan langkah langkah tersebut, rasanya memfasilitasi berbagai pihak tersebut bukan suatu hal yang sulit untuk dicapai. Hasil yang diperoleh nantinya juga akan sesuai dengan yang diharapkan, yakni mendapati murid yang berkarakter dan siap untuk hidup bermasyarakat.

Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, saya tentu tidak bisa sendiri, mengingat keterbatasan pengalaman yang saya miliki. Untuk itu sedapat mungkin saya akan meminta bantuan seluruh pihak terkait yang ada dalam ekosistem sekolah mulai dari kepala sekolah, rekan guru, karyawan, pengawas, murid maupun pihak lain terkait agar penerapan materi ini berjalan maksimal dan mendapat hasil sesuai dengan harapan. Selain itu, saya juga akan tetap menjalin komunikasi dengan rekan CGP lain, pengajar praktik serta fasilitator agar mendapat masukan dan ide agar penerapan langkah langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif sehingga berdampak positif bagi semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun