Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) merupakan salah satu harimau yang paling terancam punah di dunia. Hewan ini dulunya hidup di pulau Jawa, Indonesia, namun kini diperkirakan telah punah di habitat aslinya.
Penyebab utama kepunahan Harimau Jawa adalah kehilangan habitat, akibat pengundulan hutan, perburuan liar, dan konflik dengan manusia.
Sejarah kepunahan polulasi harimau Jawa mulai menurun pada abad ke-19 akibat meningkatnya kebutuhan kulit dan bagian tubuh lainnya untuk pengobatan tradisional. Pada awal abad ke-20, perburuan ilegal dan pengundulan hutan untuk perkebunan dan permukiman semakin memperburuk situasi. pada tahun 1972 harimau Jawa yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon hanya berjumlah sekitar 25 ekor.
Upaya konservasi pemerintah Indonesia beupaya menyelamatkan harimau Jawa dengan mengadakan program penangkaran di Taman Safari Indonesia, Cisarua pada tahun 1973.Sayangnya, program ini tidak mampu menjaga populasi harimau jawa murni akibat kawin silang dengan harimau sumatera. Harimau jawa ras terakhir yang diketahui, bernama Kenari, mati di taman safari Indonesia pada tahun 1980.Â
Meskipun harimau jawa telah dinyatakan punah di habitat aslinya, beberapa organisasi konservasi masih berupaya untuk menghidupkan kembali populasinya melalui teknik kloning dan rekonstruksi genetik.
Namun upaya ini masih menghadapi banyak tantangan teknis dan etika.
Hikmah dari punahnya Harimau Jawa Punahnya Harimau Jawa merupakan peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan perlindungan alam dan keanekaragaman hayati.
Hilangnya spesies seperti Harimau Jawa bukan hanya merupakan kehilangan ekologis, namun juga merupakan warisan alam yang tak tergantikan bagi generasi mendatang.
Kita harus belajar dari kesalahan masa lalu dan berupaya melindungi habitat alami dan menghentikan perburuan untuk mencegah spesies lain mengalami nasib yang sama seperti harimau jawa.
