Materi dakwah secara umum terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Ketiganya digali dari al-Qur'an dan hadits Nabi, termasuk karya para ulama baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer.
Secara luas materi dakwah terkait ilmu kalam, fikih, filsafat, logika, dan tasawuf. Lebih luas lagi terkait pendidikan, ekonomi, seni, budaya, dan politik. Lebih luas lagi soal gender, toleransi, dan multikulturalisme.
Unsur keempat, media dakwah.
Masyarakat modern yang cenderung pragmatis juga tak lepas dari sasaran da'i, namun bagi masyarakat modern yang cenderung hedonis dalam kehidupannya lebih menyukai suguhan dakwah melalui media yang mudah diakses oleh mereka. Sehingga munculah istilah media dakwah, misalnya: televisi, music, film dll. Hal ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat modern dalam memahami ajaran agamanya melalui suguhan yang bersifat instan namun mampu memberikan kepuasan bagi mereka.
Daya jangkau media dakwah dari masa ke masa kian luas. Hari ini dengan media sosial informasi dakwah  bisa diakses okeh jutaan khalayak media dalam hitungan menit. Karena itu dakwah melalui media  sosial sangat  potensial memengaruhi mad'u.
Unsur kelima, metode dakwah.
Metode dakwah juga merupakan cara-cara sistematis yang menjelaskan arah strategis dakwah yang telah ditentukan ia bagian dari strategi dakwah karna menjadi strategi dakwah yang masih berupa konseptual. Metode dakwah bersifat lebih kongkret dan praktis. Ia harus dilaksanakan dengan mudah. Metode dakwah yang terkenal ada tiga, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi.
Terkadang metode dakwah dilengkapi dengan bentuk dakwah bilisan, bilhal, dan bilqalam. Baik metode dakwah maupun bentuk memiliki teknik dakwah yang berbeda-beda. Teknik dakwah adalah cara yang digunakan untuk mempraktikkan metode atau bentuk dakwah.
Contoh metode dakwah: