Mohon tunggu...
Iswandi Saputra
Iswandi Saputra Mohon Tunggu... -

Mahasisiwa perguruan tinggi swasta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengaruh Teknologi Terhadap Lingkunga Hidup Manusia

29 Juli 2010   07:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:30 21721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

A.
Abstrak

Manusia menciptakan
teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih mudah, praktis, efisien dan tidak
banyak mengalami kesulitan. Namun, tidak jarang, teknologi justru menimbulkan
masalah serius bagi kehidupan umat manusia. Para petani mungkin sangat terbantu
oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprot hama dan penyiram
tanaman, dan berbagai jenis peptisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama.
Namun, tidak jarang, teknologi yang diciptakan oleh manusia menimbulkan masalah
serius bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Namun di sisi lain penggunaan
peptisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu
ekosistem. Ekosistem adalah suatu unit atau satuan fungsional dari
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya dan di dalam suatu ekosistem
terdapat komponen biotik dan abiotik. Manusia termasuk dalam kelompok komponen
biotik yaitu sebagai konsumen atas komponen-komponen abiotik, sedangkan
komponen abiotik adalah faktor yang mempengaruhi lingkungan makhluk-makhluk
hidup lainnya, misalnya seperi tanah, udara, air, cahaya, dan suhu. Penggunaan
komponen abiotik oleh manusia yang sesuai dengan kebutuhan akan meningkatkan
kwalitas hidup manusia sebagai makhluk hidup, serta teknologi yang diciptakan
oleh manusia bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan tidak lagi merusak
lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pada saat sekarang ini banyak sekali
ditemukan pemanfaatan teknologi yang akhirnya menjadi permasalahan bagi
lingkungan, seperti misalnya efek rumah kaca yang disebabkan oleh adanya
pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara.
Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu
dengan adanya efek rumah kaca. Yang di mana dengan adanya efek rumah kaca ini
sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi
oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam
dan bersikulasi di bumi, begitu seterusnya. Jadi, jelas bahwa perkembangan dari
teknologi bukan hanya berdampak positif, tetapi ada juga dampak yang negatif.
Dalam era modernisasi ini teknologi sangat berperan penting dalam kehidupan,
tetapi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan hidupnya sebagai tempat
untuk beraktivitas dan menjalani kehidupan.

Kata Kunci :Manusia, Teknologi, dan Lingkungan Hidup

A. PENDAHULUAN

Jika
kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan
melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan hidupnya, demi
kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup
dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di
hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan
hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua. Bila
binatang buruan mulai berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih
terdapat cukup binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.

Akan
tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara idup
semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka mulai
mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka
hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lain
yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah mereka pada saat itu
terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah tidak
memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan, mereka
berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam.
Kembali mereka membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal serta ladangnya.
Dan dalammencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber air, di mana mereka
memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau danau. Selain
bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.

Dan
akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat
bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya sistern bersawah
dan hingga teknologi pada saat ini. Di sini manusia mulai mengetahui
sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.

Tampaknya
di sini manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam
lingkungan hidupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua
komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup
manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba, serta
penduduk kota dalam bidang teknologi sudah lebih maju dan teknologi kebanyakan
di import dari luar negeri. Sedangkan penduduk di hutan rimba masih sedikit
serta primitif.

Perubahan
alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negatif. Berpengaruh bagi manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam
lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Normal
0

false
false
false

C. LANDASAN TEORI

1. Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, yang terkait dengan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positif maupun negatif (M. Setiadi, Elly: 2006).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun