Mohon tunggu...
Muhammad Nawir
Muhammad Nawir Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ubur-Ubur, Aliran Sesat Dari Kota Santri

24 Agustus 2018   15:03 Diperbarui: 26 Agustus 2018   07:37 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk kerajaan ubur ubur | tocatch.info


Baru-baru ini publik dunia nyata maupun dunia maya dihebohkan dengan adanya sebuah aliran sesat, yang lebih mencengangkan lagi aliran tersebut berasal dari Kota Serang yang kita sebut Kota Santri. Aliran tersebut dinamakan Sekte Kerajaan Ubur-Ubur. Kerajaan Ubur-Ubur ini mejadi perbincangan hangat di tanah air.

Penemuan aliran ini berasal dari aduan masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan adanya ajaran tersebut. Bagaimana tidak, masyarakat sekitar yang menganut ajaran Islam yang sesuai syariat disuguhkan dengan berbagai ajaran sesat dari Kerajaan Ubur-Ubur tersebut. Salah satu contoh sesatnya ajaran Kerajaan Ubur-Ubur ini yang membuat heboh adalah pernyataan ratu ubur-ubur mengenai jenis kelamin Nabi Muhammad SAW. 

Dalam videonya ratu Kerajaan Ubur-Ubur tersebut mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang perempuan. Pernyataannya tersebut dianalogikan dengan analogi yang diluar nalar ajaran umat Islam yang sesuai syariat. Selain itu, ratu Kerajaan Ubur-Ubur mengklaim bahwa dia adalah titisan penjaga Pantai Selatan, yaitu Nyi Roro Kidul. Ini terbukti dari penemuan foto yang dipajang di dinding rumahnya, walaupun foto tersebut merupakan editan. Seperti gambar di bawah ini.

Hasil gambar untuk kerajaan ubur ubur
Hasil gambar untuk kerajaan ubur ubur
Cara Kerajaan Ubur-Ubur ini menyebarkan ajarannya salah satunya dengan menggunakan dan memaksimalkan penggunaan media sosial seperti Facebook dan YouTube. Sejauh ini anggota Kerajaan Ubur-Ubur ini memiliki anggota sebanyak 12 orang. Dimana setiap orang mempunyai jabatannya masing-masing dalam kerajaan tersebut. Pembagian tugas-tugas tersebut dituliskan dalam secarik kertas yang ditulis tangan.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Serang, MUI Kota Serang, dan pihak kepolisian sudah melakukan penjemputan ke markas penyebaran Kerajaan Ubur-Ubur. Hingga saat ini, para pengikut Kerajaan Ubur-Ubur juga sudah diamankan pihak kepolisian untuk di proses dan dilakukan investigasi mendalam untuk mengetahui motif penyebaran ajaran tersebut.

Sebagai negara demokrasi, kita memang menjunjung tinggi keberagaman. Namun, bukan berarti kita memberikan celah kepada ajaran-ajaran yang tidak diakui oleh negara kita. Keberagaman ini mungkin akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mengganggu stabilitas negara ini. Sebagai negara bermartabat, kita harus tetap kokoh. Pada hakikatnya kita semua harus menjaga diri kita masing-masing dari pemahaman-pemahaman yang keluar dari jalur pemahaman masyarakat kita. Agar eksistensi negara ini tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun