Baru-baru ini publik dunia nyata maupun dunia maya dihebohkan dengan adanya sebuah aliran sesat, yang lebih mencengangkan lagi aliran tersebut berasal dari Kota Serang yang kita sebut Kota Santri. Aliran tersebut dinamakan Sekte Kerajaan Ubur-Ubur. Kerajaan Ubur-Ubur ini mejadi perbincangan hangat di tanah air.
Penemuan aliran ini berasal dari aduan masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan adanya ajaran tersebut. Bagaimana tidak, masyarakat sekitar yang menganut ajaran Islam yang sesuai syariat disuguhkan dengan berbagai ajaran sesat dari Kerajaan Ubur-Ubur tersebut. Salah satu contoh sesatnya ajaran Kerajaan Ubur-Ubur ini yang membuat heboh adalah pernyataan ratu ubur-ubur mengenai jenis kelamin Nabi Muhammad SAW.Â
Dalam videonya ratu Kerajaan Ubur-Ubur tersebut mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang perempuan. Pernyataannya tersebut dianalogikan dengan analogi yang diluar nalar ajaran umat Islam yang sesuai syariat. Selain itu, ratu Kerajaan Ubur-Ubur mengklaim bahwa dia adalah titisan penjaga Pantai Selatan, yaitu Nyi Roro Kidul. Ini terbukti dari penemuan foto yang dipajang di dinding rumahnya, walaupun foto tersebut merupakan editan. Seperti gambar di bawah ini.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Serang, MUI Kota Serang, dan pihak kepolisian sudah melakukan penjemputan ke markas penyebaran Kerajaan Ubur-Ubur. Hingga saat ini, para pengikut Kerajaan Ubur-Ubur juga sudah diamankan pihak kepolisian untuk di proses dan dilakukan investigasi mendalam untuk mengetahui motif penyebaran ajaran tersebut.
Sebagai negara demokrasi, kita memang menjunjung tinggi keberagaman. Namun, bukan berarti kita memberikan celah kepada ajaran-ajaran yang tidak diakui oleh negara kita. Keberagaman ini mungkin akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mengganggu stabilitas negara ini. Sebagai negara bermartabat, kita harus tetap kokoh. Pada hakikatnya kita semua harus menjaga diri kita masing-masing dari pemahaman-pemahaman yang keluar dari jalur pemahaman masyarakat kita. Agar eksistensi negara ini tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H