Baik di depan monumen Holocaust, monumen 911, maupun monumen bom Bali, ada satu doa tak terucapkan yang berteriak kencang di kalbu saya: "Kasih karunia-Mu cukup bagiku, Tuhan."
- Xavier Quentin Pranata, pelukis kehidupan di kanvas jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!