Mohon tunggu...
Xanavi Arta S
Xanavi Arta S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjajaran, Program Studi Ilmu Sejarah

A chronically online person... also a huge fan of Japanese Culture.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Coba-coba Rental Pacar Virtual Pakai Muka Idol K-Pop

27 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   13:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Premium Vector | Online chatting people in love vector concept

Seperti orang berpacaran pada umumnya, bebagi kasih dan membuat panggilan sayang. Aku pribadi awalnya merasa aneh dan tidak nyaman karena harus bersikap romatis terhadap seseorang yang bahkan tidak kukenal. Tapi dengan kehadiran BFR, hari ulang tahunku kala itu menjadi lebih berwarna.

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat itu servis yang diberikan oleh talent sewaanku sangatlah sempurna. Entah karena pribadinya yang dermawan atau karena hari itu ulang tahunku, tapi ia memberikan banyak sekali bonus service yang tidak perlu aku bayar. Salah satunya adalah menonton film bersama menggunakan platform berbayar. Dalam pricelist yang ia punya dituliskan bahwa untuk mendapatkan servis tersebut maka client harus membayar. Tetapi saat itu justru aku tidak diharuskan untuk membayar.

Sekarang, mari kita lihat dari sudut pandang talent BFR/GFR yang kukenal.

Jadi talent tuh enak, kerjaannya mudah dan ga ribet harus wawancara dan lamar kerja. Cukup duduk manis dan bagi-bagi afeksi ke orang yang membutuhkannya habis itu dapat uang deh. Belum lagi pacarannya virtual, identitas asli aman dan bisa jadi siapapun cuman bermodal pakai muka idol K-Pop. (K, 22 tahun)

Yang aku tangkap dari K terkait pekerjaannya adalah bahwa menjadi talent itu pekerjaan yang sangat fleksibel dan bisa diselingi dengan pekerjaan utama yang dipunya. Uang yang didapat juga bisa untuk menambah keseharian. Akan tetapi, K juga berujar bahwa untuk menjadi talent BFR/GFR dibutuhkan mental capacity yang baik karena menyediakan servis untuk melayani orang juga tidak semudah itu.

Ujaran K terkait mental capacity kemudian dibuktikan oleh temanku, G, sebagai ex-talent BFR. Aku bertanya padanya kenapa ia memutuskan untuk berhenti menjadi talent padahal uang yang dia dapat dari hasil kerja ini juga bisa dibilang tidak sedikit.

Jujur iya sih, easy money banget. Tapi it did something to your mental health. Terlalu draining sampai gue udah ga ada tenaga. (G, 22 tahun)

Ironis, pekerjaan yang dimaksud untuk saling berbagi afeksi malah justru bisa berdampak pada mental seseorang yang menyediakan jasanya. 

Memang betul pekerjaan ini juga tidak bisa dibilang mudah karena disela kekosongan yang harusnya bisa digunakan untuk istirahat, malah terpakai untuk meladeni client yang membutuhkan afeksi. Hal ini tentunya dapat menguras tenaga dan mental bagi sang penyedia jasa. Namun apa boleh buat, harus bersikap profesional selagi sesi masih berjalan.

Pelajaran yang bisa kuambil dari pengalamanku beserta sudut pandang teman-temanku sebagai talent adalah untuk memperlakukan manusia sebagai manusia juga. Walaupun ia menyediakan jasa, tapi kita juga harus menghargainya. Tidak heran mengapa harga sewa rental pacar ini tergolong mahal karena servis yang diberikan serta tenaga yang dikeluarkan juga bukan main-main.

Cukup gunakan jasa ini ketika kamu mau, kamu membutuhkan, dan kamu mampu. Sekali-dua kali boleh, tapi jangan sampai keterusan. Tanpa sadar tiba-tiba dompet langsung kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun