1. Hakikat seni Seni merupakan suatu media yang dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang dan merupakan wahana untuk mengekspresikan diri, tempat untuk menuangkan sesuatu hal-hal yang ada dipikiran seseorang menjadi sebuah bentuk karya seni yang mempunyai nilai dan arti tertentu minimal bagi orang itu sendiri. Seni dalam dunia anak sangat besar pengaruhnya yaitu sebagai alat mengungkapkan hal-hal yang ada dipikirannya. Bermain merupakan dunia utama bagi anak, bermain dekat dengan seni karena dalam bermain anak mampu mengekspresikan keinginan mereka, anak berusaha untuk membuat permainan-permainan dengan aturan tertentu sesuai dengan kreativitas yang dimiliki oleh anak. Belajar melalui seni akan membuat anak dapat berpikir kreatif, anak akan berani mengungkapkan pikiran dan perasaanya dengan membuat suatu karya yang sesuai dengan pikiran dan perasaan anak. Namun sekarang ini pendidikan seni disekolah mulai terabaikan hal tersebut dikarenakan kemunculan dari kemajuan IPTEK yang dianggap lebih penting daripada seni, mempelajari IPTEK dapat digunakan untuk mempermudah cara hidup sedangkan mempelajari seni dianggap tidak penting, padahal mempelajari seni akan menumbuhkan pikiran kreatif anak yang sebenarnya sangatlah berguna bagi kehidupan anak. Seni bersifat menyeluruh yang mempunyai sifat dasar, yaitu : elemen konsep (adanya ide, gerak hati, perasaan), elemen operasional (media untuk menyalurkan ide), sintesis. Suatu karya seni dapat terwujud karena adanya ide dalam pikiran, yang kemudian ide tersebut dituangkan pada sebuah media yang kemudian terciptalah sebuah karya seni. Seni merupakan karya manusia yang mengandung unsur keindahan, alam mempunyai keindahan yang sangat luar biasa tetapi alam tidak bisa dikatakan sebagai karya seni karena alam bukan buatan manusia, sedangkan yang dinamakan seni adalah karya buatan manusia. 2. Estetika Estetika mempunyai hubungan yang erat dengan seni karena estetika adalah kemampuan untuk dapat melihat sebuah karya seni apakah karya seni tersebut mempunyai nilai yang tinggi atau hanya karya seni yang mempunyai nilai rendah. Estetika dapat diartikan juga sebagai penilaian terhadap seni yang mempunyai unsur keindahan. Kemampuan seseorang untuk menilai sebuah karya seni berbeda-beda tergantung selera terhadap karya seni yang dimiliki oleh masing-masing individu. 3. Peran seni bagi anak Seni dalam pembelajaran memberi peran yang cukup besar karena dalam membuat suatu karya seni anak bebas berkarya, belajar sesuai minat hal tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan pikiran kreatif anak. Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, manusia juga membutuhkan suatu alat untuk menyalurkan pikiran, menuangkan ekspresi. Maka dari itu seni hadir sebagai alat untuk menuangkan pikiran menjadi sebuah karya seni. selain sebagai alat untuk menyalurkan ekspresi seni juga mampu untuk menghibur diri karena dengan menyalurkan pikiran dengan seni maka otak kita tidak terlalu tertekan memikirkan hal-hal yang dapat membuat kita menjadi stres, semua ungkapan pikiran dapat disalurkan melalui seni sehingga seni dapat dijadikan sebagai terapi anti stres. Jika anda sudah mulai stres salurkanlah kestresan anda melalui seni, mungkin beban pikiran anda akan terkurangi. 4. Perkembangan seni Jika ingin mengajarkan seni pada anak perkenalkanlah seni pada anak sebagai sesuatu pelajaran yang unik jangan mengenalkan seni sebagai pelajaran yang harus dihafalkan tapi ajarkanlah seni sebagai seni. Tumbuhkanlah rasa cinta, kagum dan penasaran tentang seni dalam diri anak, dengan rasa penasaran anak akan terus belajar apa sebenarnya itu seni. Seni banyak macamnya ada seni rupa, seni gerak (tari), dan seni musik. Awal dari belajar seni dari tidak bisa, sedikit bisa, mulai bisa dan akhirnya bisa. 5. Kreativitas kreativitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum pernah ada dan dengan adanya sesuatu baru tersebut kehadirannya dapat diterima oleh golongan masyarakat tertentu. Orang yang memiliki kreativitas yang baik dapat dilihat dari tingkah lakunya tentang pemikirannya mengenai suatu hal misalnya : Orang kreatif itu aneh berbeda dari orang lain, hasil pikirannya selalu beda dengan orang lain pada umumnya, selalu memiliki ide yang baik dalam kesulitan apapun mampu menciptakan kemudahan untuk dirinya sendiri bahkan idenya dapat diterima oleh orang lain, hasil pemikirannya selalu dipikirkan kebenarannya (tidak asal jadi), sangat berhati-hati dalam mencetuskan ide, selalu ingin beda dari yang sudah ada, cepat merasa bosan, dan orang kreatif memiliki tingkat humoris yang cukup tinggi. Seorang guru juga harus mempunyai pikiran kreatif dalam memberikan pelajaran bagi muridnya supaya murid tidak cepat bosan terhadap materi yang diberikan oleh guru, selain guru tersebut harus kreatif guru juga harus mampu membuat anak didiknya menjadi seorang yang kreatif . Belajar agar dapat menjadi seseorang yang kreatif yaitu melalui tahap-tahap berikut : Persiapan ( siapkan diri dan tumbuhkan minat untuk mengembangkan pikiran kreatif yang awalnya terhadap hal-hal yang diminati terlebih dahulu ), Konsentrasi ( buka pikiran dan carilah hal-hal yang baru yang sebelumnya tidak pernah ada), inkubasi, iluminasi (mulailah ide yang ada dipikiran anda ditemukan titik terangnya), verifikasi ( ungkapkan ide kreatif yang ada dipikiran anda). Untuk bisa menjadi kreatif beranikan diri anda untuk mewujudkan ide-ide yang sudah ada dipikiran anda. kreativitas pada anak biasanya muncul dari manipulasi, awalnya anak hanya bermain dengan meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Kreativitas orang dewasa dengan anak berbeda, orang dewasa dalam mewujudkan kretivitasnya kadang tersandung oleh aturan-aturan moral. Tapi anak dalam mewujudkan kreatifitasnya bebas tanpa aturan anak bisa mewujudkan semua pikiran kreatifitasnya karena anak belum mengetahui tentang apa itu norma, moral dan aturan-aturan masyarakat lainnya tapi lambat laun saat anak mulai mengerti apa itu aturan dalam masyarakat anak akan memikirkan kembali saat akan mewujudkan pikiran kreativitasnya. Agar anak menjadi kreatif berilah anak semangat dan keberanian untuk mengungkapkan idenya. Saat anak awal belajar melatih pikiran kreatifnya misal dengan menciptakan seni yang sederhana walaupun menurut guru seni itu tidak ada unsur kreatifnya janganlah guru memberikan penilaian buruk secara langsung pada hasil karya anak tetapi berilah dorongan agar siswa mau membuat suatu karya seni yang lebih baik dan lebih kreatif lagi daripada hasil seni yang baru dibuat oleh anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H