Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Disusun Oleh: Liyana Febriani (X7209052 – VII B)
LATAR BELAKANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pada dasarnya terdapat dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif yang menuntun peneliti untuk menguji sebuah teori, dan penelitian kualitatif yang bersifat membangun teori. Penelitian kualitatif bukan untuk diterapkan karena bersifat explanatory yang hanya menggambarkan atau menjelaskan suatu teori. Kemudian teori-teori tersebut diuji dengan kuantitatif untuk mengetahui keabsahan dari teori tersebut.
Kedua penelitian tersebut tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, memperbaiki, atau meningkatkan suatu layanan dari para profesional di bidangnya. Dalam pendidikan diperlukan adanya peningkatan kualitas dalam proses belajar dan mengajar yang dapat dilakukan dengan mengkombinasikan kegiatan belajar, kegiatan mengajar, dan penelitian yang terkoordinasi secara kolaboratif. Hal inilah yang biasa kita kenal dengan sebutan penelitian tindakan (action research).
Dalam dunia pendidikan khususnya, lebih dikenal dengan sebutan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Sebutan ini bertujuan untuk membedakan penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan penelitian tindakan lain pada umumnya. Menurut Isaac (1994: 27), penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas tempat mereka bekerja.
Penelitian tindakan kelas merupakan jawaban dari keinginan guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengadakan perubahan dan penyempurnaan dengan menggunakan dasar penelitian yang sangat mudah dipahami. Penelitian tindakan tidak menuntut kemampuan akademis yang tinggi, melainkan kesungguhan kerja, kejujuran pada diri sendiri selayaknya prinsip peneliti pada umumnya, yaitu bersifat jujur.
PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dalam literatur berbahasa Inggris, penelitian tindakan kelas disebut dengan Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat PTK, dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran secara lebih profesional (Suyanto, 1997: 4). McNiff dalam Suyanto (1997: 2) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan guru yang hasilnya dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.
Para pakar peneliti pendidikan di negara-negara maju menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Karena penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan memperjatikan berbagai indikator keberhasilan dari proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.
PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Dengan PTK guru dapat mencoba berbagai tindakan yang berupa program pembelajaran tertentu. Dari program pembelajaran yang disusun sebagai bentuk PTK, maka guru dapat memperbaiki persoalan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif.
Guru tidak harus mengorbankan proses pembelajaran hanya untuk melakukan PTK. Dengan melakukan PTK guru akan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Karena PTK dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari sehingga guru tidak perlu merasa terganggu dalam mencapai tujuan kurikulum yang harus dicapai.
Pada hakekatnya, PTK adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki praktek mengajar guru dan untuk meningkatkan mutu atau kualitas pembelajaran, bukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
