Mohon tunggu...
Lovelyblue Angels
Lovelyblue Angels Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang mahasiswa yang masih haus akan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Terpadu (Kompetensi Dasar 1)

12 Oktober 2010   04:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

Disusun Oleh: Liyana Febriani (X7209052 – VII B)

Pelaksanaan pembelajaran di kelas saat ini lebih menenkankan pada penyelesaian program pembelajaran yang ditunjukkan dengan pemesanan dan perancangan oleh atasan dan dilaksanakan oleh bawahan. Buktinya adalah penyusunan rancangan program semester yang dilaksanakan secara kaku. Walaupun disadari karakteristik dan kondisi tiap sekolah berbeda-beda, tapi penyusunan satuan pelajaran tetap dikoordinir oleh dinas pendidikan kabupaten. Hal ini berakibat pada kepentingan minat dan kebutuhan anak menjadi terabaikan. Kenyataan ini sudah berlangsung lama, sehingga anak berpandangan bahwa pembelajaran di sekolah hanyalah berupa penguasaan materi-materi pelajaran. Pengabaian terhadap anak mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan dalam perkembangannya. Sehingga anak tidak mampu mengembangkan potensi dan bakat yang dimilikinya, karena mereka hanya belajar mengikuti alur yang telah direncanakan oleh guru.

Berbagai kebijakan sering tidak dilandasi pada perkembangan anak. Hendaknya pembelajaran di sekolah dasar dikemas secara lebih fungsional untuk mengembangkan anak seoptimal mungkin. Pengemasan cara pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Anak belajar dari hal bersifat konkret menuju hal yang bersifat lebih abstrak. Anak membutuhkan pengalaman secara langsung dan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman akan memberikan peluang belajar yang lebih efektif. Pembelajaran yang efektif akan memfasilitasi terciptanya kesempatan untuk melihat dan mengembangkan kaitan konseptual, sehingga memberikan pengetahuan baru dan semakin memperkuat pengetahuan yang telah dikuasai anak sebelumnya.

Salah satu alternatif penyelenggaraan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran terpadu. Hal ini dilatar belakangi oleh kenyataan-kenyataan berikut:

1.Hakikat perkembangan anak secara holistik, karena anak usia sekolah dasar merupakan masa perkembangan yang sangat kritis. Sehingga perkembangannya meliputi seluruh ranah yang berlangsung secara bersama dan menyeluruh. Anak usia sekolah dasar berada pada fase pra-operasional konkret. Anak belum mampu memisahkan segala sesuatu yang tidak bertolak dari bidang studi, tetapi dari hal yang menyeluruh dan bermakna.

2.Karakteristik belajar anak yang menunjukkan bahwa anak belajar melalui kerja, aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan masa perkembangan anak yang senantias membutuhkan kerja dan benda-benda konkret sebagai media belajar. Pada usia awal sekolah dasar, belajar tidak melalui bidang studi yang terpisah, karena anak belajar membaca, menulis, dan berhitung tentang sesuatu beranjak dari bidang studi tertentu. Sebaiknya pembelajaran di sekolah dasar pada kelas rendah hendaknya tidak terkota-kotak dalam bidang studi melainkan berangkat dari suatu tema atau peristiwa otentik yang mampu menatukan pembelajaran menjadi satu kesatuan utuh yang bermakna bagi anak, karena pembelajaran pada anak bersifat alamiah dan tidak dipaksakan.

3.Kondisi objektif dan kebutuhan guru di lapangan nantinya secara logis mengelola subjek didik yang berusia muda yang pelaksanaan pembelajarannya memiliki karakteristik tersendiri. Penyelenggaraan pembelajaran yang efektif sesuai karakter subjek didik merupakan upaya peningkatan profeionalisme guru yang relevan dengan tuntutan pendidikan sekolah dasar. Kepedulian pendidikan yang diselaraskan dengan karakteristik anak sekolah dasar adalah kepedulian terhadap keterkaitan inter dan antar bidang studi.

4.Realitas perkembangan IPTEK dan situasi yang serba lintas. Di era globalisasi dan informasi nyata menunjukkan bahwa segala sesuatu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi menjadi sebuah jaringan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Pembelajaran harus mempersiapkan anak agar dapat menghadapi segala sesuatu yang serba kompleks dan lintas. Keterpaduan pembelajaran merupakan wahana yang memberikan pengalaman yang bermakna dan juga melatih siswa untuk mengkaitkan atau menghubungkan apa yang dipelajari dengan berbagai hal yang tentunya saling berkaitan.

Disamping beberapa hal tersebut, pendekatan pembelajaran yang ditekankan dalam kurikulum 2004 untuk kelas rendah adalah pendekatan tematik, pendekatan yang berbasis tema. Bagi guru kelas rendah yang siswanya masih berperilaku dan berpikir konkret, pembelajaran sebaiknya dirancang secara terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran. Ini sesuai dengan latar belakang penggunaan pembelajaran terpadu, karena pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berdasar tema-tema atau topik, bukan pada mata pelajaran yang dikotak-kotakkan.

Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dikatakan sebagai pendekatan belajar mengajar yang dapat melibatkan beberapa kajian dalam satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran, atau antar dan inter mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak. Pembelajaran terpadu merupakan suatu kecenderungan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan. Pendekatan pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan bertitik tolak dari satu tema, topik, atau peristiwa otentik yang terjadi disekitar anak dan dipilih guru bersama murid. Pembelajaran ini melibatkan anak secara maksimal dan menempatkan anak sebagai subjek yang memiliki otoritas belajar.

Collin dan Dixon dalam Y. Padmono menyatakan pembelajaran terpadu terjadi jika peristiwa otentik atau eksplorasi topik siswa dapat belajar proses maupun konten dalam hubungan yang lebih luas dari kurikulum yang telah tersusun dalam satuan waktu tertentu. Pembelajaran terpadu memberikan kesempatan pada siswa untuk memusatkan belajarnya melalui topik, sehingga menghasilkan terjadinya kerangka kerja untuk mendorong penemuan secara mandiri dan membantu siswa belajar bagaimana merencanakan dan menyelidiki secara mandiri dengan menggunakan berbagai sumber, serta mendorong siswa saling bertukar ide dan pengetahuan.

Pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun bidang studi lain. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pembelajaran yang menghubungkan berbagai kajian, bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak. Pembelajaran terpadu adalah suatu cara mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan dengan merakit dan menggambarkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak dapat belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan beberapa aspek baik intra maupun antar bidang studi. Dengan adanya pemaduan tersebut siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran terpadu menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk membuat keputusan. Pengalaman belajar siswa menempati posisi penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun