Mohon tunggu...
Putri Afin Nurhayati
Putri Afin Nurhayati Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Biologi Masa Depan, Mencoba setia dengan berpihak pada alam, Penyambung suara hati bumi

-

Selanjutnya

Tutup

Nature

Wa! Setelah Ular, Sekarang Biawak yang Berkunjung!

24 Agustus 2021   19:55 Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:06 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Wikipedia, biawak diambil dari bahasa Melayu untuk jenis hewan yang berkerabat dekat dengan komodo. Biawak adalah salah satu jenis reptil yang memiliki empat kaki dan berjalan tidak tegak, ya kalau tegak kan serem kakinya jadi dua. Hewan ini biasa ditemukan di rawa-rawa, hutan, atau sungai karena mereka juga bisa 'berenang' untuk mengejar mangsanya yang berada di air seperti katak. Namun, akhir-akhir ini biawak juga dapat ditemukan di rumah kalian loh! Asik kan, tidak perlu jauh-jauh menuju rawa kita sudah bisa berfoto bersama dengan biawak! 

Rani, seorang wanita setengah dewasa hari ini sedang kedatangan tamu (bukan bulan) di rumahnya. Tetapi tamunya datang dengan memberikan surprise! wah sepertinya dia ingin memberi kejutan untuk Rani. Ya, jelas saja dia berhasil membuat Rani terkejut di rumahnya sendiri. Dia adalah biawak yang terpergok bingung di area dapur!. Rani yang terkejut (juga takut) buru-buru meminta pertolongan orang yang ada di sekitarnya. Untung saja, tetangganya sigap untuk mengevakuasi komodo kecil itu dari dapur tanpa membawa sepiring nasi. Tenang saja, biawak itu diangkut dengan kondisi masih hidup jadi masih tetap bisa berkembang biak dan membawa anak-anaknya untuk berkunjung ke rumah Rani sambil minum teh.

Kejadian seperti itu tidak hanya di rumah Rani, namun juga dialami di beberapa daerah. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal ini disebabkan oleh perubahan habitat biawak menjadi habitat manusia sehingga lahan biawak mencari makan juga berganti menjadi lahan manusia mencari penghidupan. Contohnya sungai yang ditimbun dan dibangun rumah, rawa yang diratakan dengan berkubik-kubik tanah, juga hutan yang dibuka untuk membangun perumahan yang tertutup. Selain mengubah habitat dan menghilangkan sumber pendapatan makhluk yang ada di kawasan alami, tindakan tersebut juga akan mengurangi keanekaragaman jenis hewan dan tumbuhan. Padahal Indonesia ini termasuk negara megabiodiversitas pertama di dunia.

Lalu apa yang bisa kita (manusia) lakukan untuk mengurangi kunjungan tamu biawak yang mengejutkan ini?

Jaga alam kita tanpa mengganggu makhluk hidup lainnya. Mari hidup berdampingan dengan alam :)

Penulis yakin, dalam hati pembaca masih ada nurani untuk tetap menjaga alam. Yok semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun