Mohon tunggu...
Erlinda Amelia Meca
Erlinda Amelia Meca Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Suka musik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Screen Time Melebihi 10 Jam Perhari, Seburuk Apakah Dampaknya?

14 September 2024   09:33 Diperbarui: 14 September 2024   09:37 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Handphone atau telepon genggam dari awal hingga sampai di era industri 5.0 ini selalu memperlihatkan perkembangan signifikan melalui fitur-fitur terbarunya yang memudahkan kita untuk mengakses hal baru tanpa batas waktu. Alat komunikasi ini sudah menyebar di seluruh penjuru dunia sebagai peran penting dalam menjalankan kehidupan. 

Penggunaan handphone dengan fitur-fitur menariknya yang ada di setiap merk/brand membuat masyarakat tidak bisa lepas oleh alat komunikasi modern ini. Dari yang dulu hanya bisa digunakan untuk menelfon dan juga SMS, sekarang sudah bisa digunakan untuk meeting online, menonton film, membuat dokumen, media belajar, hingga peran utama dalam pekerjaan freelance. 

Berbagai brand dan jenis Handphone dari A sampai Z bisa dikatakan tidak ada yang gagal dalam menarik perhatian masyarakat. Buktinya, masyarakat bisa menghabiskan waktu lebih dari 10 jam bersama handphone-nya dalam melakukan aktivitas sehari-hari, atau bisa dikatakan setengah hari dari waktu beraktivitas manusia ditemani oleh handphone. Tentu dengan selang waktu 10 jam itu bukanlah hal yang bisa dikatakan remeh, bagaimana bisa mata manusia kuat menghadapi sinar biru (blue light) yang dipancarkan oleh alat kecil nan canggih itu?

Menurut WHO (World Health Assosiation), screen time handphone yang normal dan dianjurkan oleh yaitu maksimal 1 jam bagi anak-anak. Kemudian dari laman Reid Health, screen time yang baik bagi orang dewasa di luar jam pekerjaan yaitu kurang dari 2 jam dalam sehari. Pembatasan tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga kesehatan penglihatan manusia dari paparan sinar biru (blue light). Selain itu juga dikhawatirkan semakin lama penggunaan handphone maka akan mengurangi kualitas kinerja handphone itu sendiri karena dipaksa untuk terus menyala di sepanjang jam. 

Sejatinya manusia adalah makhluk unik dengan rasa penasaran dan juga ide-ide yang muncul dipikirannya, maka terbitlah ribuan inovasi untuk mengembangkan penggunaan handphone dengan menambahkan fitur-fitur menarik, canggih, dan bermanfaat. Inovasi-inovasi tersebut pastinya tidak akan berhenti di sepanjang zaman selama bisa memuaskan keinginan dari manusia itu sendiri.

Generasi X yang pertama kali mencetuskan munculnya telepon genggam atau handphone dan sampai sekarang terus berkembang melewati Generasi Alpha yang sedang menikmati kecanggihan dunia digital handphone, hal ini merupakan perkembangan yang cukup pesat di dunia digitalisasi yang secara tidak langsung berakibat buruk di masa mendatang jika digunakan terlalu lama dan digunakan untuk hal negatif. 

Kemudahan yang selalu didapatkan di media digital tersebut mengakibatkan memburuknya kondisi fisik, kesehatan mental, lingkungan, hingga sosial dari setiap individu yang memanfaatkan kecanggihan handphone secara tidak wajar. 

Media genggam yang selalu ada di saku baju manusia itu secara perlahan mengikis kesehatan fisik manusia karena minimnya aktivitas yang dilakukan karena terlalu sering bermain handphone, kekurangan nutrisi dalam tubuh karena terlalu asik menjelajah handphone hingga mengabaikan kebutuhan pokok tubuh, perubahan bentuk tubuh karena kurang gerak atau terlalu lama dalam posisi yang sama saat bermain handphone, dan pastinya kerusakan mata karena berhadapan dengan sinar biru (blue light) sepanjang hari.

 Penggunaan screen time handphone yang terlalu lama juga bisa merusak kesehatan mental seperti kurangnya pemahaman akan hal umum, sulit bersosialisasi (individualisme) karena terbiasa menyendiri bersama handphone, mudah marah karena ada seseorang yang mengganggu waktunya bermain handphone, mudah terpengaruh akan suatu hal yang dirinya sendiri belum paham, FOMO, hingga depresi, menyedihkan bukan? ini baru dampak dari kesehatan fisik dan mental, bagaimana bisa terlalu lama menggunakan handphone bisa menjadi dampak negatif terhadap lingkungan?

Sebelum adanya alat canggih ini, masyarakat terbiasa melakukan semua aktivitas secara manual, berpikir kritis, dan penuh semangat. Keluar rumah setiap hari adalah hal mutlak bagi masyarakat di generasi dahulu. Seiring berjalannya waktu, alat canggih ini mengalihkan pikiran manusia untuk melakukan aktivitas secara lebih simple dan fleksibel sehingga bisa saja mengakibatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin menurun atau kurangnya empati terhadap lingkungan yang disebabkan rasa malas, kurang memahami kinerja alat kebersihan, tergantikan oleh alat yang canggih, selalu bergantung pada orang lain, dan masih banyak lagi.

Aktivitas sosial dalam masyarakat seiring berjalannya waktu juga mengalami proses digitalisasi. Mengirim pesan, melakukan panggilan suara ataupun panggilan video yang fiturnya semakin menarik juga tidak kalah trendnya di masa sekarang. Jika merasa bosan, memantau sosial media Instagram, Tiktok, Twitter, dan Youtube adalah solusi paling dipilih oleh generasi sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun