Gigih atau tak kenal kata menyerah menjadi motivasi Asri Ananda untuk meraih kesuksesan. Pemilik Frozen Food inipun terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan dan dinobatkan sebagai Perempuan Berjasa dan Berprestasi di provinsi Jawa Timur.
Asri Ananda, Sang pemilik usaha frozen food Wisna Fresh di Ponorogo, kini telah berhasil menekuni bisnis homemade makanan beku. Tagline yang ditonjolkan pada produk Wisna Fresh ialah "Tanpa MSG dan Tanpa Pengawet". Karena kelebihan tersebut, banyak orang fanatik untuk membeli dan mengonsumsi produk Wisna Fresh. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang lebih mementingkan kesehatan. Proses sampai dengan banyak masyarakat mulai mengenal produk Wisna Fresh pasti tidaklah mudah. Dasawarsa lebih usaha ini berdiri hingga Ibu Asri kini telah banyak memperoleh beberapa penghargaan karena bisnis yang digelutinya. Namun dibalik cerita suksesnya yang sekarang, terdapat perjuangan yang sangat berat yang dilalui oleh Ibu Asri.
Kali pertama usaha makanan beku ini dimulai sejak tahun 2013, yang dimana Ibu Asri mulai merintis usahanya dari nol. Berawal dari modal Rp300.000,00 Ibu Asri membelanjakan uang tersebut berupa bahan baku untuk dijadikan olahan nugget. "karena pada saat itu saya menjadi ibu rumah tangga saja, hanya suamin saya yang bekerja dengan membiayai 3 anak yang semuanya membutuhkan banyak biaya sekolah. Akhirnya saya memanfaatkan uang yang ada (Rp300.000,00) sebagi modal awal." Ujar ibu Asri.
Sebelum Ibu Asri memulai merintis usaha makanan bekunya, beliau pernah berjuang dengan segala cara berjualan makanan untuk mendapat uang tambahan. Kegemarannya memasak memberikan ide berjualannya banyak dan yang ditekuni hingga saat ini yaitu nugget dan beberapa olahan lainnya. "Awalnya saya hanya membawa olahan seperti nugget pada saat menjemput anak sekolah kepada orangtua mereka, kemudian mereka menyukainya dan mulai banyak yang pesan." Kata Ibu Asri. Dari hal tersebut, beliau melihat adanya peluang bisnis dan mulai menekuninya. Walaupun dengan modal yang pas-pasan tetapi beliau juga tidak pernah putus asa. Pada saat itu juga masih menggunakan alat sederhana. "Dulu saya mencincang daging ayam secara manual memakai pisau karena belum ada mesin giling seperti sekarang." Ceritanya sambil tersenyum.
Saat usaha membuat nugget mulai berkembang ibu Asri mencoba berinovasi dengan membuat olahan lainya seperti dari ikan atau daging ayam. Beliau juga sangat aktif dalam mengikuti pelatihan atau studi banding yang akhirnya ibu Asri diakui dan menjadi binaan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo. Dari situ ia memulai mempelajari dan mengembangkan dengan ulet. Tidak hanya nugget, kini olahan makanan bekunya mencapai 60 varian. Mulai dari bakso,siomay,dll.
Di masa COVID justru memberi berkah untuk usaha Ibu Asri. "Pada saat covid produk saya semakin banyak permintaan, karena rata-rata orang yang berjualan barang atau jasa permintaan menurun drastis dan bahkan kena phk. Akan tetapi usaha makanan beku saya sangat melejit karena dengan adanya covid yang diharuskan stay at home, sangat terbantu dengan adanya makanan praktis ini."Ujar Ibu Asri.
Untuk pemasaran, pada saat itu untuk diakui dipasar modern juga butuh perjuangan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, ibu Asri berhasil memasarkan olahan makanan beku ke berbagai swalayan dan supermarket di Ponorogo sampai diluar kota-kota besar; Â Seperti Surabaya, Malang, Jakarta, dll. Frozen Food ini pun menjadi pilihan utama dari sisi kepraktisannya, karena prosesnya lebih singkat daripada harus mengolah bahan mentah. "Saat ini frozen food menjadi popular, apalagi para konsumen mulai memahami betapa pentingnya untuk tidak menggunakan pengawet dimakanan." Ucap ibu Asri. Di era sekarang para konsumen juga bisa bertransaksi melalui aplikasi online. Dengan bekerja keras kita dapat meraih sesuatu yang kita impikan dan tidak mudah putus asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H