Mohon tunggu...
Eleazar Malau
Eleazar Malau Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Mempunyai mimpi untuk menjadi seorang maba di UI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan Artikel "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris"

21 Mei 2023   16:42 Diperbarui: 21 Mei 2023   16:51 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gus Dur adalah salah satu presiden Indonesia yang ternama dan terkenal tidak hanya di Indonesia, bahkan diluar negara. Tidak asing lagi kita dengan nama Gus Dur. Gus Dur sendiri adalah Presiden ke-4 Indonesia yang memiliki sifat anti intolerant yang sangat kuat. Selain dari itu juga Gus Dur adalah salah satu Presiden yang sering juga memberikan hiburan dan lawakan dalam pekerjaannya sebagai Presiden Indonesia.

Teks anekdot adalah sebuah teks atau tulisan dalam bahasa Indonesia yang berupa cerita mengenai tema-tema yang sedang terjadi di masyarakat kita saat ini dan dibuatkan teks yang menyindir tema itu tetapi juga membuat lelucon dan menghibur pembaca. Dalam artikel tersebut pun dijelaskan mengenai teks anekdot dan memang teks anekdot adalah sebuah cara yang baik untuk mendapatkan humor dalam sebuah pembicaraan ataupun dalam sebuah teks. Teks anekdot juga selain dari memberikan penghiburan dan tawa kepada pembaca, tetap juga bisa memberikan sebuah nilai hidup ataupun makna mengenai tema yang disindarkan. Walaupun manfaat itu tidak ada di setiap teks anekdot tapi pada umumnya akan ada makna yang tersirat dalam teks anekdot.

Contoh dari teks anekdot ini sendiri adalah seperti tesk dibawah ini:
Teks Anekdot  Judul: Malaikat Pemberi Hikmah
 
Pada suatu hari yang indah di dunia Twitter terdapat satu orang bernama Dakyung yang sedang melatih pengetahuan rakyat Twitter mengenai agama Islam. Untuk melakukan ini Dakyung membuat sebuah voting atau polling tertutup.

Dakyung: "Ayo semua warga burung biru, berkumpullah dan isilah voting ini. Kita akan tes pengetahuan kita mengenai agama kita hari ini. Pertanyaannya adalah siapa Malaikat Pembawa Rezeki, dan pilihannya ada 4 pertama Jamal, kedua Mikail, ketiga Malik, dan keempat Ridwan"

Votingnya pun selesai dan mayoritas menjawab Mikail dengan 71% orang, Jamal dengan 6%, Ridwan dengan 14%, dan Malik dengan 9%. Bagi orang Muslim mungkin pertanyaan ini sudah jelas untuk dijawab dan ada salah satu warga Twitter yang berkomentar Helmhon: "Sape tu yang jawab Jamal?"

Dan muncullah satu rakyat yang menjawab komentar tersebut

Pina: "Maaf kak aku jawab Jamal soalnya gatau, aku agamanya Katolik!"
Dalam teks tersebut diceritakan percakapan antara warga-warga Indonesia di aplikasi social media bernama twitter. Dalam cerita ini kritikan atau materi yang disinggung adalah mengenai agama dan leluconnya sendiri terletak di saat Pina menjawab kalau dia tidak tahu mengenai siapa malaikat pembawa rezeki karena dia katolik padahal seharusnya pollingnya adalah untuk rakyat beragama Muslim.

Dalam teks anekdot ini terdapat banyak sekali fungsinya seperti sebagai lelucon, sebagai sindiran atau kritik, atau sebagai cara kita untuk mengetahui sebuah kejadian nyata yang sedang terjadi pada saat ini. Tetapi yang bagi saya sendiri adalah paling penting dan dominan dalam sebuah teks anekdot adalah kalau teks anekdot tersebut berguna sebagai cara untuk menghibur dan membuat tawa dari pembaca. Walaupun terdapat sindiran atau kritik mengenai tema-tema kehidupan sekarang tetapi memang tujuan utamanya yang paling dominan adalah untuk menghibur pembaca.

Hubungan teks anekdot dengan peristiwa sekitar kita sekarang tentunya karena teks anekdot ini menggunakan tema dari pengalaman nyata maka tentunya ada hubungan dengan kejadian nyata sekarang. Selain itu juga terdapat kritikan dan sindiran terhadap tema-tema tersebut maka dari itu itulah hubungannya.

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kalau teks anekdot adalah teks menghibur dan juga berguna untuk menyindir atau mengkritik team-tema yang terjadi di masa sekarang ini. Saran saya sendiri adalah dalam menulis teks anekdot adalah kalau kita harus mengerti tema yang kita tuliskan dan dapat berkarya dan menuliskan sebuah cerita yang menarik dan lucu dari tema tersebut dan kalau maupun bisa menambahkan sebuah kritikan terhadap tema yang dihadapi.

Disunting oleh: Johannes Alexander Pratama Lucas / 19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun