Mohon tunggu...
Wyndra
Wyndra Mohon Tunggu... Konsultan - Laki-laki

Profesional, penikmat film Warkop DKI & X-File.\r\nHORMATILAH KARYA TULIS MILIK ORANG. Tidak ada FB dan Twitter

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pedas Tapi Miskin Kreatifitas: Metro Hightlight Manfaatkan Copyright "Sting"

24 Mei 2012   18:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:51 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mestinya kita semua sudah menyadari dan mahfum bahwa televisi berita yang satu ini hampir selalu menyajikan berita-berita "kritis". Alih-alih mengajak pemirsanya berpikir kritis, materi liputan, berita, reportase, diskusi, debat, tajuk, terutama soal politik, sosial, dan hukum, kerap mengangkat citra dan citarasa miring dan tendensius, serta bersifat konfrontatif. Berita kejatuhan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak bisa dilihat sebagai contoh terakhir. Eksploitasi tragedi dengan mengulang-ulang penayangan sehingga bisa menimbulkan mispersepsi yang dini perihal kualitas pesawat.

Pendapat dan komentar pemirsa yang disuarakan langsung (live) terkadang juga sekenanya, tidak memahami bangunan sistem formal yang ada alias asal bunyi, dan tidak solusif. Tidak percaya, coba lihat dan cermati mulai Editorial pagi dan Top Nine News sore. Bukan itu saja, dengan kualitas materi jurnalistik itu pula televisi ini sempat mendapatkan beberapa somasi (disini) (disini), dan (disini).

Namun bukan persoalan jurnalistik itu yang akan diulas dalam tulisan ini. Anggap saja benar klaim jurnalistik mereka yang faktual dan kritis. Asumsikan saja karakter pemberitaannya "pedas", tajam, independen, valid, dan segudang keunggulan lainnya. Mari telisik program Metro Highlight yang ditayangkan setiap hari Minggu petang. Rasanya tidak dipungkiri bahwa keunggulan program ini terletak pada narasi. Seleksi dan rangkaian kata yang cerdas, pedas dan tajam tersusun menjadi cerita yang merujuk isu-isu terkini, dipadu dengan kematangan karakter dan ekspresi sang news anchor yang terkesan dingin. Acara semakin dramatis dengan berbagai peristiwa yang terangkai dalam klip/trailer. Kemasan ini cenderung tetap sejak ditayangkan hingga saat ini.

Ketajaman Metro Highlight tersebut sayangnya tidak didukung dengan elemen pendukung, yaitu musik yang menjadi latar. Rupanya tim Metro Highlight yang mampu dan gigih mengoleksi, menseleksi dan merangkai kata menjadi narasi dan tampilan yang dramatis gagal meraciknya dengan paduan kreatifitas musik. Musikalitas didalamnya miskin, karena selain tidak berubah sejak awal ditayangkan, juga karena irama (intro) yang digunakan adalah ciptaan milik musisi asing berjudul Mad About You oleh Sting". Entah bagaimana dengan urusan royalti atau perizinan dari penciptanya pada program yang telah berjalan bertahun-tahun tersebut.

"Sting", yang nama lengkapnya Gordon Matthews Thomas Summer, adalah musisi, aktivis dan filatropis yang lahir tanggal 2 Oktober 1951. Dunia mengenalnya saat bermain musik bersama kedua temannya bernama Stuart Coopeland dan Andy Summer, dalam kelompok The Police. Meninggalkan The Police tahun 1984, "Sting" kemudian bersolo karir. Lagu berjudul "Mad About You" adalah salah satu dari 9 lagu dalam album berjudul The Soul Cages, di-release tahun 1991 oleh A&M Records, beredar di Indonesia dengan licensor PT. Suara Sentral Sejati. Dari album ini, menelurkan hit "All This Time" dan "Why Should I Cry For You", selain "Mad About You". Dalam pengakuannya kala itu, "Sting" mengatakan bahwa inilah album tersulit sepanjang hidupnya karena saat itu "Sting" limbung ditinggalkan oleh ayah tercintanya (disini). Dalam albumnya tersebut, "Sting" mendedikasikan kepada John Dexter, Ethyl Eichelberger dan ayahnya. Meluapkan kebingungannya, pada masa sulit itu, "Sting" sempat menerabas sebagian hutan Amazon dan kemudian mendirikan yayasan pelestarian lingkungan amazon atau The Rainforest Foundation (disini).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun