Jangan Tua Sebelum Kaya memang suatu prinsip yang sangat penting. Apa lagi hal itu untuk menunjang berbagai program pembangunan nasional. Senada dengan itu, ada pula sebuah hadis yang berarti: "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup kekal. Dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok".
Konsep kaya bisa kita artikan dalam dua hal. Pertama kaya akan harta, maka kita harus bekerja memeras keringat dan pikiran untuk mendapatkan pundi-pundi cuan. Kedua, kaya akan pahala. Jangan sampai ketika kita tua, namun pahala yang kita dapatkan malah sangat jauh dari kata 'sedikit', apa lagi malah minus. Intinya adalah seimbang (balance).
Cita-Cita dan Keinginan untuk Kaya
Semenjak kita masih anak-anak dahulu baik di sekolah ataupun di area keluarga, persoalan menimpa cita-cita di masa depan telah kerap diberikan kepada kita. Sebab umur yang masih dini serta keterbatasan kita dalam menguasai konsep dari cita-cita, pasti saja dahulu kita membagikan jawaban seadanya. Asal saja kita membagikan jawaban ini ataupun itu tanpa betul-betul memikirkannya.
"Di kala ditanya hendak jadi apa di masa depan, mayoritas anak kecil hendak menanggapi mau jadi seseorang polisi ataupun seseorang dokter. Namun benarkah itu yang mereka mau buat masa depan mereka?"
Kita belum ketahui apa- apa dikala itu; kita cuma anak kecil. Kita berkata mau jadi dokter ataupun polisi sebab dikala itu kita (serta orang-orang dekat kita) berpikiran kalau dokter serta polisi merupakan profesi yang nampak membanggakan.
Bisa jadi pula kita menanggapi dengan profesi-profesi lain yang kita anggap dapat dibanggakan; entah itu pilot, pejabat wilayah, ataupun apapun sepanjang kita menganggapnya dapat dibanggakan.
Tetapi, benarkah itu yang kita mau selaku cita-cita? Jangankan mendirikan shalat istikharah terlebih dulu, seseorang anak kecil, berpikir panjang saat sebelum melaporkan cita-cita saja tidak pernah.
Kehendak Allah Tentang Cita-Cita Kita
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cita-cita bermakna kemauan yang senantiasa terdapat dalam benak. Penafsiran itu jelas jauh lebih luas daripada opsi profesi yang disodorkan kepada kita dikala kita kecil dahulu; entah itu dokter, polisi, ataupun pilot.