Forum Konferensi Cabang terlalu indah untuk diremehkan. Apalagi mengenai masa depan organisasi. Hal-hal mendasar dalam Konfercab harus dikawal oleh seluruh kader untuk kemajuan organisasi, tak terkecuali tentang agenda regenerasi pimpinan tertinggi Cabang.
Posisi Ketua Pimpinan Cabang (PC) yang dipilih melalui forum Konfercab sangat perlu "diperebutkan" (baca: memunculkan banyak calon yang kompeten). Kontestasi harus terjadi. Dinamika organisasi dan loby-loby politik harus terlaksana. Tentu saja dengan norma-norma, nilai-nilai, dan etika yang berlaku di daerah masing-masing.
IPNU adalah organisasi pelajar. Semua kader sudah terdidik untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Semakin banyak nama-nama yang muncul sebagai calon Ketua PC, maka hal itu akan menjadi indikator bahwa kaderisasi kepemimpinan sudah mencapai titik kematangan.
Setiap Konfercab Nganjuk sering kita temui hanya 1 atau 2 calon saja yang benar-benar ikut suksesi. Bahkan tahun 2016 dan 2018 hanya satu, aklamasi. Mungkin ada beberapa orang yang beropini bahwa aklamasi itu bagus, dengan alasan bahwa hal itu berarti Ketua yang terpilih aklamasi pasti sangat kompeten dan didukung oleh semua pihak (mayoritas).
Alasan tersebut bisa benar, bisa salah. Bisa salah jika ternyata malah mengartikan bahwa fakta di lapangan "tidak ada yang mau menjadi ketua" atau "tidak ada kader yang kompeten untuk menjadi ketua". Aklamasi karena potensi calon tersebut bagus dan aklamasi karena gagal mengkader calon-calon pemimpin ialah dua hal yang hampir mirip namun sangat jelas berbeda, Rekan-Rekan.
Pada tanggal 18 Maret 2021 pukul 23.45 beredar polling calon Ketua PC IPNU Kabupaten Nganjuk masa khidmat 2021-2023. Mengenai siapa yang membuat polling tersebut, itu bukan persoalan yang penting. Ada fakta yang perlu kita garis bawahi, yaitu munculnya 10 nama bakal calon Ketua PC.
Per tulisan ini dibuat, polling tersebut sudah mendapatkan 550 tanggapan. Berikut ini adalah detail polling tersebut.
(1) Miftahun Nur Amin (Gondang) 237 Suara 43.1%, (2) M. Fiqhy Setiyo Budi (Ngronggot) 69 Suara 12.5%, (3) M. Hafidz Romadhon (Baron) 52 Suara 9.5%, (4) Mualif Rifqi Fanani (Pace) 43 Suara 7.8%, (5) M. Syarifuddin (Ngronggot) 35 Suara 6.4%, (6) Sofatul Zakia (Berbek) 29 Suara 5.3%, (7) Ahmad Zainul Hasan (Rejoso) 27 Suara 4.9%, (8) M. Abdur Rochim Fatoni (Rejoso) 27 Suara 4.9%, (9) M. Nuruddin (Tanjunganom) 17 Suara 3.1%, (10) Latif Mubasyir (Loceret) 14 Suara 2.5%.
Responden polling tersebut memang random/acak. Siapapun dapat ikut memilih asalkan mengehatui link pollingnya. Sebab, polling tersebut dibuka secara online dan terbuka.
Pada Konfercab XIII IPNU Kabupaten Nganjuk tidak ada pendaftaran calon Ketua. Menurut saya, pembuat polling tersebut pasti sudah membaca peta politik di internal PC IPNU Nganjuk. Sebab, dia sukses menulis detail nama dan asal kecamatan dari masing-masing bakal calon yang ia sajikan. Selain itu, dia juga pasti sudah riset kecil-kecilan sehingga dapat mengantongi nama-nama yang muncul ke permukaan. Artinya, ketua terpilih pada tanggal 28 Maret 2021 mendatang sudah bisa dipastikan tidak akan keluar dari 10 nama di atas.
Lantas apa yang harus dilakukan oleh kader-kader yang terpampang namanya di atas?