Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Presiden Jokowi "Telah Selesai!"

6 Mei 2019   03:33 Diperbarui: 6 Mei 2019   05:21 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi memang sangat disegani masyarakat Indonesia, bagitu pula dengan warga di desaku. Presiden Jokowi bagi kami adalah presiden yang paling dekat dengan rakyat diantara presiden-presiden sebelumnya.

Tetanggaku pernah bilang bahwa menurunya Presiden Jokowi adalah sosok yang mencerminkan kepemimpinan asli bangsa Indonesia. Dari perawakannya yang sederhana dan kalem, itu membuat Presiden Jokowi menjadi nampak Indonesia banget.

Guruku pun juga banyak yang sering memuji Presiden Jokowi, kata mereka, Presiden Jokowi sangat tepat memimpin Indonesia. Apa lagi duel rtahun 2014 lalu adalah dengan Prabowo, guru-guruku lebih condong untuk memilih Jokowi sebagai Presiden. Nampaknya, guru-guruku selalu melihat mantan militer dengan terbayang-bayang wajah Soeharto. Dari situlah, guru-guruku menjatuhkan keputusannya untuk memilih Jokowi.

Aku berasal dari keluarga Nahdliyyin. Hampir seluruh NU Struktural merekomendasikan kami untuk lebih memilih Jokowi. Entah mengapa, sebab secara tertulis tidak ada keterangan akan hal itu.

Kini Presiden Jokowi sudah memimpin negeri ini selama 4,5 tahun. Banyak yang sudah tercapai dari visi-misinya. Namun banyaknya yang tercapai dengan yang tidak tercapai masih banyak yang tidak tercapai.

Setiap warga Indonesia pasti tahu apa saja janji Presiden Jokowi saat kampanye. Semua tertuang dalam buku janjinya yang berjudul Nawacita. Silahkan dioncek'i satu per satu dari sembilan janji yang Presiden Jokowi katakan. Hasilnya akan memukau. Tak ada yang terealisasi penuh atas nawacita tersebut. Presiden Jokowi "telah selesai!"

Mengenai hal inilah, mengapa pemilih Prabowo pada Pilpres tahun ini sangat banyak. Dari hasil QC saja masih kisaran 43-45 %. Itu seharusnya bisa menjadi pukulan keras atas buruknya pemerintahan  periode Presiden Jokowi. Sebagai petahana, harusnya Presiden Jokowi bisa memperkecil nilai itu, setidaknya jika masyarakat benar-benar masih banyak yang antusias menjadikan Presiden Jokowi sebagai Presiden lagi, maka angkanya harus di bawah 30%. Saya rasa ini juga dampak dari sering blundernya Presiden Jokowi selama ini.

Dari situlah kemudian BPN masih berani ngeyel bahwa mereka menang. Hasil RQ internal mereka menunjukkan Prabowo menang. Walau pun kita (dan saya sendiri) juga tidak yakin, tapi keberanian BPN dan Prabowo menurutku perlu diacungi jempol. Mereka tidak main-main dalam pertarungan memperebutkan istana. Mereka siap kalah, namun setelah totalitas perjuangan dikerahkan.

Maka seluruh TKN dan semua lembaga yang berwenang harus benar-benar mengawal Pilpres ini sampai pengumuman itu tiba. Bahkan lebih baik lagi jika terus dikawal sampai pelantikan Presiden bulan Oktober mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun