Mereka adalah Srikandi-nya PAC Ngronggot. Para elit IPPNU yang tak sadar bahwa mereka jajaran elit. Haha.Â
Biar kuperkenalkan tentang mereka satu persatu, ya, kawan. Pertama, kader putri yang berasal dari dusun Sekaran, namanya adalah Ida. Dia adalah Ketua IPPNU Ranting Kelutan Periode 2017-2019. Selain itu, kini di PAC Ngronggot sebagai Bendahara Umum, penguasa keuangan PAC (walau pun sebenarnya PAC tak punya uang. Haha).
Selanjutnya, Zahro'. Â Dia aktifis IPPNU dari Cengkok. Pernah menjadi Ketua IPPNU Ranting Cengkok, dan sekarang menjadi Koordinator Depertemen Dakwah dan Jaringan Pondok Pesntren di PAC Ngronggot. Dia juga pelajar seangkatan denganku saat di MA Al Khidmah Ngronggot (juga Luluk dan Rika).
Kemudian, Eka. Dia sekarang menduduki jabatan sebagai pucuk pimpinan IPPNU di Anak Cabang Ngronggot. Sebagai Ketua PAC, dia sekarang super sibuk dengan agenda Ketua PAC yang padat, blusukan menyapa rakyatnya di desa-desa seantero Kecamatan Ngronggot (Haha. Terlalu hiperbola ya, kawan? Sory,...). Bahkan saking sibuknya ngurusi organisasi, kadang ia lupa bahwa dirinya belum makan.
Lailis. Dia adalah kadet baru di PAC Ngronggot. Namun, sejak dia ikut Lakmud tahun 2018 di MTsN Ngronggot, namanya kian melecit hingga ia terpilih sebagai Ketua IPPNU Ranting Cengkok. Dan di kepengurusan PAC sekarang, ia juga masuk di posisi yang cukup strategis pula, yaitu sebagai Koordinator Departemen Organisasi dan Kaderisasi.
Luluk Maulidah adalah kader putri asal Sumberjo-Dadapan. Militansinya di IPPNU sudah tak perlu diragukan lagi. Sebagai elit organisasi, dia pernah menjabat sebagai pelajar putri nomor satu (ketua) di Ranting Dadapan (2015-2017). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Waka. Dakwah PAC Ngronggot 2016-2018.
Cholim. Srikandi yang satu ini dapat predikat unik di Ngronggot, yaitu: Barbie-nya PAC Ngronggot. Haha. Lucu, sih.. Tapi dibalik kelucuan predikat tersebut, ternyata dirinya adalah kader elit nomor dua di PAC Ngronggot saat ini. Posisinya sekarang adalah Sekretaris Jendral di PAC. Sebelum jadi Sekjend, ia adalah Ketua IPPNU Ranting Klurahan periode 2015-2017.Â
Srikandi yang terakhir adalah Rika. Dia adalah Srikandi yang unik. Paradigma pemikirannya terkadang membuatku tertawa dengan puas. Walau pun dia benar, tapi kebenarannya tampak begitu polos dalam memandang politik internal di organisasi. Rika adalah senior dari Cholim, tapi beda tanah airnya. Cholim dari desa Klurahan, sedangkan Rika dari Dadapan. Â Rika adalah Sekjend PAC demisioner (2016-2018), dan sebelumnya pernah menjadi Pejabat Ketua IPPNU Ranting Dadapan (2013-2014) sebagai pengganti dari Anis KJ.Â
Yap.. Selain mereka bertujuh, sebenarnya PAC Ngronggot masih memiliki banyak Srikandi-Srikandi yang lain. Namun, pada Minggu kemarin, yang kebetulan kumpul hanya mereka bertujuh. Srikandi lainnya yaitu: Jazil (Tanjungkalang), Afika (Kalianyar), Irma (Dadapan), Nadya (Ngronggot), Sendi (Betet), Nanda (Mojokendil), Silvi (Banjarsari), Vira (Juwet), Putri (Ngronggot), Latif (Betet), dlsb.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H