John F Kennedy pernah mengatakan, "Jangan tanyakan apa yang negara dapat berikan padamu. Tanyakan apa yang dapat kau berikan pada negara". Dulu aku sering mendengar kalimat itu dipakai pula diorganisasi-organisasi dengan mengganti kata "negara" dengan nama organisasi. Dulu pula, aku sepakat dengan hal itu. Bahkan, hingga sampai saat ini.
Akan tetapi, hatiku merasa ragu dengan tujuan dibalik kalimat itu. Jangan-jangan kalimat itu dilempar ke publik hanya untuk memenuhi hasrat penguasa agar kita tidak mengkritik mereka. Semakin kita sibuk memberikan sumbangsih untuk negara, maka akan semakin kecil pula kesempatan kita untuk berpikir kritis terhadap pemerintah yang berkuasa.
Jika kalimat di atas dimasukkan ke prinsip TNI atau organisasi-organisasi yang memiliki jiwa militer sangat bagus, tapi jika rakyat sipil diberikan konsumsi kalimat seperti itu, itu sungguh ironis. Pada dasarnya, rakyat sipil adalah masyarakat yang memberi amanat kepada pejabat publik untuk mengelola negeri ini, namun malah rayat dilarang mengkritisi bahkan mengawasi orang-otrang telah mereka amanahi. Lantas kepada siapa fungsi pengawasan itu diberikan? Hanya kepada Pers kah? Hanya kepada Polisi kah? Hanya kepada mahasiswa kah? Hanya kepada partai oposisi kah?
Hati kecilku menolak untuk itu. Sebagai mahasiswa yang sekaligus bagian dari rakyat sipil, diriku merasa harus tetap mengawasi mereka yang sekarang sedang ada di istana, atau bahkan di balai desa sekali pun!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H